Rabu 27 Sep 2023 19:32 WIB

Moeldoko Sebut Anak Muda Berperan Kembangkan Ekonomi Hijau

Moeldoko jelaskan anak muda punya banyak inovasi kembangkan ekonomi hijau.

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.
Foto: Republika/Dessy Suciati Saputri
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan anak muda Indonesia berperan penting dalam mengembangkan ekonomi hijau seiring dengan transformasi ekonomi yang dilakukan di Indonesia.

Dalam acara diskusi yang digelar di Jakarta, Rabu, Moeldoko mengatakan generasi muda perlu mempelajari dan memahami ekonomi hijau sebagai pengembangan dari ekonomi global serta mengurangi efek negatif dari perubahan iklim.

Baca Juga

"Ekonomi sekarang sedang bertransformasi ke ekonomi hijau tentu generasi muda ini perlu terlibat. Pertama, bangun awareness. Kedua, terlibat di dalamnya dan ketiga ambil keuntungannya juga," kata Moeldoko.

Moeldoko menilai generasi muda berkesempatan besar untuk mengambil posisi dalam aktivitas ekonomi hijau.

Selain dapat dilakukan dalam kehidupan sehari-hari seperti pengelolaan sampah dan mengurangi penggunaan transportasi pribadi, keterlibatan generasi muda juga dapat dilakukan dengan memanfaatkan potensi ekonomi hijau dalam sebuah komoditas.

Sejalan dengan langkah transformasi menuju ekonomi hijau, Moeldoko mengatakan pemerintah sudah mengeluarkan regulasi yang mendukung pengurangan emisi karbon.

Bahkan pemerintah juga baru saja meluncurkan Bursa Karbon Indonesia.

"Kita bisa mendapat keuntungan hingga Rp 3.000 triliun (dari bursa karbon). Anak muda jangan hanya lihat pesimisnya tapi ambil juga keuntungannya," kata Moeldoko.

Ia menambahkan bahwa potensi lapangan kerja ekonomi hijau sangat besar bagi anak muda yang memiliki potensi dari sektor pertanian, pariwisata dan energi.

Potensi lapangan kerja juga mencakup berbagai perusahaan rintisan (startup) yang sekarang banyak dilirik generasi Z dan milenial dalam pengembangan bisnis dari berbagai sektor.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement