REPUBLIKA.CO.ID, DONGGALA -- Sukarelawan Srikandi Ganjar wilayah Sulawesi Tengah menyelenggarakan doa bersama di Desa Tondo, Kecamatan Sirenja, Kabupaten Donggala, Sulteng.
Doa bersama ini digelar untuk mengenang lima tahun bencana dahsyat gempa magnitudo 7.4, tsunami dan likuefaksi (pembuburan tanah) yang menerjang wilayah Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Donggala (Pasigala).
Sekretaris Wilayah Srikandi Ganjar Sulteng Siti Aisyah Amini mengatakan pihaknya bersama puluhan warga penyintas bencana Pasigala di Kabupaten Donggala memunajatkan doa disertai dzikir dan membaca surat yasin bersama.
"Kami lebih memilih (mengadakan acara) di sini karena inikan salah satu desa yang terdampak gempa kemarin," kata Aisyah, seperti dinukil pada Sabtu (30/9/2023).
Srikandi Ganjar juga mendoakan agar warga yang menjadi korban mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya.
Aisyah mendorong warga penyintas bencana Pasigala 2018 tak larut dalam duka selama bertahun-tahun. Mereka harus bangkit untuk menyambung hidup, dan melanjutkan asa di masa mendatang.
"Harapan semoga keluarga yang kemarin terkena bencana itu semoga diperkuat hatinya, dan jangan bersedih dengan kejadian yang kemarin karena sesuatu yang terjadi akan membaik," jelas dia.
Lika (40 tahun) salah satu ibu rumah tangga penyintas bencana Pasigala merasa 5 tahun peringatan peristiwa dahsyat itu menjadi refleksi diri untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan tangguh.
"Kalau saya sendiri sih mulai (bangkit), kurang tau teman-teman lain. Alhamdulillah sedikit-sedikit sudah bisa pulih," ungkap Lika.
Seperti dilansir dari Antara, gempa bumi dan tsunami Sulawesi 2018 adalah peristiwa gempa bumi berkekuatan 7,4 M diikuti dengan tsunami yang melanda pantai barat Pulau Sulawesi, Indonesia, bagian utara pada tanggal 28 September 2018, pukul 18.02 WITA. Pusat gempa berada di 26 km utara Donggala dan 80 km barat laut kota Palu dengan kedalaman 10 km. Guncangan gempa bumi dirasakan di Kabupaten Donggala, Kota Palu, Kabupaten Parigi Moutong, Kabupaten Sigi, Kabupaten Poso, Kabupaten Tolitoli, Kabupaten Pasangkayu bahkan hingga Kota Gorontalo, Kota Samarinda, Kota Balikpapan, dan Kota Makassar. Gempa memicu tsunami hingga ketinggian 5 meter di Kota Palu.