REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagian pasangan menikah terkadang harus menjalani hubungan jarak jauh atau long distance marriage (LDM). Penyebabnya beragam seperti suami atau istri yang harus bekerja di kota atau negara lain, maupun keperluan menempuh studi.
Tidak cuma alasan demikian, ada juga yang harus terpisahkan karena perkara hukum. Salah satunya, dua tersangka kasus rumah produksi film porno di Jakarta Selatan, yang akhirnya memutuskan untuk menikah di kantor polisi beberapa waktu lalu.
Keduanya masih berstatus sebagai tahanan, tetapi pihak berwajib tetap memenuhi hak mereka untuk melangsungkan pernikahan. Namun, pasangan baru itu tentunya harus menjalani hukuman, sehingga belum bisa memiliki kebersamaan yang utuh sebagai suami-istri.
Bagaimana pasutri menjaga hubungan tetap langgeng saat terpisah jarak? Lewat kanal Youtube "Adi Hidayat Official", pendakwah Ustadz Adi Hidayat menganjurkan pasangan LDM untuk tetap berpegang teguh pada komitmen yang dibangun antara kedua belah pihak.
Meski berjauhan, sudah menjadi tugas suami untuk merawat, menyayangi, dan melindungi istri. Saat harus menjalani hubungan jarak jauh, niatkan alasannya untuk beribadah. Misalnya, berjauhan karena untuk mencari nafkah. Pastikan juga komunikasi tetap terjaga dan saling memberikan kabar secara rutin.
"Untuk istri, jaga nama baik suami ketika tidak sedang bersamanya. Jaga kehormatan suami. Tidak perlu membicarakan apa pun yang tidak perlu dibicarakan tentang suami kepada orang lain," ujar pendiri pusat kajian Quantum Akhyar Institute itu.
Ustadz Adi Hidayat juga menganjurkan masing-masing pihak menetapkan hati supaya terhindar dari berbagai macam godaan. Bagaimanapun, ketika pasangan berjauhan, selalu ada celah untuk setan masuk dan menggencarkan berbagai macam bisikan.
"Biasa itu, selalu ada potensi (godaan), maka itulah pentingnya memohon perlindungan kepada Allah," kata Ustadz Adi Hidayat yang menjabat sebagai Wakil Ketua I Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 2022-2027.
Menurut dia, suami-istri bisa membuat jadwal berjumpa beberapa pekan atau beberapa bulan sekali sesuai kondisi dan kebutuhan. Saat momen kebersamaan itu, habiskan waktu dengan memupuk kedekatan dan melakukan yang indah-indah, termasuk beribadah bersama.
Terkait pemenuhan nafkah lahir-batin pada pasangan LDM, Ustaz Yahya Zainul Ma'arif atau yang lebih dikenal dengan panggilan Buya Yahya mengatakan suami tetap wajib memberikannya kepada istri. Akan tetapi, itu juga bisa disesuaikan antara kedua belah pihak sesuai kesepakatan.
Pendakwah berusia 50 tahun kelahiran Blitar tersebut mencontohkan apabila suami dan istri harus berjauhan dalam jangka waktu tertentu. Nafkah lahir mungkin bisa dikirimkan, tapi nafkah batin tentunya sulit dipenuhi selama periode tersebut. Jika istri rela, maka tidak menjadi masalah.
Karenanya, komitmen dan kesepakatan perlu diperjelas terlebih dahulu. Sebab, apabila suami tidak memberikan nafkah lahir maupun batin kepada istri dalam jangka waktu empat sampai enam bulan, dan sang istri tidak rela, maka istri berhak untuk mengajukan cerai. Akan tetapi, jika istri memahami kondisi suami dan sama-sama berjuang, biar pun bertahun-tahun tak ada nafkah lahir-batin, maka itu tidak mengapa.
"Cuma, apa indahnya hidup kalau seperti itu? Kalau bertahun-tahun tidak jumpa? Lebih baik, jadikanlah kebersamaan dalam rumah tangga sebagai sesuatu yang diupayakan dan diutamakan," ujar Buya Yahya lewat kanal Youtube Al-Bahjah TV.
Selain itu, Buya Yahya mengingatkan bahwa bisa jadi ada godaan besar apabila suami dan istri terpisah jarak. Apabila iman kuat, menurut dia Insya Allah hubungan akan terjaga. Hanya saja, banyak orang yang terbujuk bisikan setan ketika jauh dari pasangan yang halal dan akhirnya melakukan hal yang diharamkan.
Sebisa mungkin, Buya Yahya menyarankan pasutri yang berjauhan selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT dan tidak melakukan sesuatu yang bisa menggugah syahwat. Dia menyarankan untuk tidak melihat atau melakukan apa pun yang tidak pantas. Termasuk, aktivitas phone sex antara suami-istri.
Penulis buku Refleksi Problematika Umat itu berpendapat, hal demikian sebaiknya dihindari. Pasalnya, tidak adanya pelampiasan halal bisa membuat seseorang beralih ke pelampiasan haram. Lantas, kemaksiatan dan keharaman yang semula ringan, lama-lama menjadi berat, bahkan bisa terjadi perzinaan.
"Janganlah itu jadi sebab syahwatmu bangkit. Saat tidak ada pelampiasan, di situ setan bisa berbisik. Tugas Anda adalah jaga mata, mendekat pada Allah, sibukkan diri, dan banyak berdzikir. Ungkapkan rindu kepada pasangan dan doakan. Semoga Allah menjadikan rumah tangga Anda semua indah," tutur Buya Yahya.