REPUBLIKA.CO.ID,TEHRAN — Sebuah proyek untuk mengembalikan ruang interior Masjid Khosro abad ke-18 di Ardestan di Iran tengah hampir selesai. Disebutkan, bahwa tempat ibadah ini, dahulu, dibangun oleh salah satu elit saat itu bernama Khosro pada tahun 1723.

“Sebuah tim pemulih telah merawat plester, lantai, dan langit-langit masjid serta memperkuat dinding penahan bebannya dalam dua bulan,” kata kepala pariwisata Ardestan, dilansir dari Tehran Times, Kamis (5/10/2023)

Masjid berlantai tiga adalah salah satu bangunan sejarah dan agama yang paling menakjubkan dan berharga di kota ini, yang sangat penting bagi pemboros arsitektur, kata pejabat itu.

Sebagian besar, dua jenis masjid utama dapat dibedakan masjid jamiek, atau "masjid kolektif," masjid besar yang dikendalikan negara yang merupakan pusat ibadah masyarakat dan biasa digunakan untuk sholat Humat dan masjid-masjid kecil yang dioperasikan secara pribadi oleh berbagai kelompok dalam masyarakat.

Masjid-masjid pertama dimodelkan pada tempat ibadah Nabi Muhammad (SAW), halaman rumahnya di Madinah dan hanyalah sebidang tanah yang ditandai sebagai sakral.

Meskipun masjid seperti itu telah mengalami banyak perubahan arsitektur, bangunan itu pada dasarnya tetap menjadi ruang terbuka, umumnya beratap, berisi mihrab dan minbar, dengan menara yang kadang-kadang melekat padanya. 

Mihrab, ceruk setengah lingkaran yang disediakan untuk imam untuk memimpin doa, menunjuk ke kiblat. Kemudian Minbar, kursi di bagian atas tangga yang ditempatkan di sebelah kanan mihrab, digunakan oleh pengkhotbah (khatib) sebagai mimbar. 

Pada hari-hari awal Islam, para penguasa menyampaikan pidato mereka dari minbar.

Di luar masjid berdiri menara, yang awalnya merupakan tempat yang ditinggikan tetapi sekarang biasanya menjadi menara. Ini digunakan oleh muezzin untuk memberitakan panggilan untuk beribadah lima kali setiap hari. 

Tempat wudhu, berisi air mengalir, biasanya melekat pada masjid tetapi dapat dipisahkan darinya.

Sumber:

https://www.tehrantimes.com/news/489747/Khosro-Mosque-restoration-ends

Ikuti Whatsapp Channel Republika