Kamis 05 Oct 2023 11:14 WIB

Deklarasi Anies-Muhaimin Jadi Game Changer Kalkulasi Penentuan Cawapres Ganjar dan Prabowo

Berdasarkan analisis survei LSI, Ganjar dan Prabowo berhitung ulang soal cawapres.

Red: Andri Saubani
Bakal calon presiden Anies Baswedan (kiri) dan bakal calon wakil presiden Muhaimin Iskandar.
Foto:

Dalam kesempatan yang sama, peneliti utama dari Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi menyebut basis massa Partai Demokrat lebih cepat beralih atau move on dari semula mendukung Anies Baswedan ke Prabowo Subianto. Opininya itu merujuk pada hasil survei terbaru LSI.

Sebanyak 70,2 persen basis massa Partai Demokrat mendukung Prabowo Subianto setelah elitenya memutuskan pindah dukungan dari koalisi perubahan mendukung Anies Baswedan dan yang mendukung Anies tersisa 16,8 persen.

"Di antara basis Demokrat yang masih solid dukung keputusan elit, yang dukung Prabowo cepat sekali move on-nya, ada 70 persen data LSI basis Demokrat dari 4,2 persen yang pilih Prabowo, jadi kesimpulannya basis Partai Demokrat yang loyal dan tegak lurus yang dukung Prabowo itu cepat move on-nya," ujar Burhanuddin dalam keterangannya, Kamis (5/10/2023).

Sementara itu, hal itu tidak terjadi pada basis massa Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang memutuskan pindah dukungan dari Prabowo ke Anies Baswedan. Hasil survei menunjukkan, basis massa PKB masih lebih banyak mendukung Prabowo Subianto sebesar 47,4 persen, dan Anies Baswedan hanya 28,2 persen.

"Sementara basis PKB itu kok kok PKB masih banyak yang pilih Prabowo, basis PKB 47 persen masih pilih Pak Prabowo, yang pilih Anies masih sedikit," ujarnya.

Untuk itu, Buhranudin menilai terjadi pola berbeda antara dua partai yang melakukan perpindahan dukungan antara PKB yang awalnya mendukung Prabowo lalu ke luar ke Koalisi Perubahan dan Demokrat yang mendukung Anies lalu beralih ke Prabowo.

"Jadi saya sebut pola yang berbeda karena basis Demokrat lebih cepat move on-nya, sementara basis PKB itu tidak serta merta milih Anies Muhaimin meskipun ketua umumnya sudah memindahkan jangkar koalisi ke sebelah, ibaratnya sudah setahun lebih pacaran dengan koalisi pak Prabowo, ketika putu itu sakit hatinya masih lama, itu yang membuat  basis PKB masih cenderung pilih Pak Prabowo, sehingga punya efek terhadap peningkatan suara Pak Prabowo," katanya.

Sementara itu, survei LSI juga memotret peningkatan suara PAN di angka 4 persen dari yang semula hanya di kisaran 1 atau 2 koma. Hal ini dinilai karena sosialisasi gencar yang dilakukan partai yang dipimpin Zulkifli Hasan tersebut. Burhanudin menilai, sosialisasi diantaranya dengan viralnya jingle PAN di kalangan publik

"Apakah kaitan jingle PAN? Saya tidak tahu tapi di data saya faktor peningkatan sosialisasi PAN, ada pertanyaan partai mana yang ibu bapak sering lihat, nah PAN itu naik signifikan hanya kalah dibandingkan PDIP dan Gerindra, ini berbeda dengan beberapa bulan sebelumnya, PAN biasanya sosialisasinya rendah baru muncul ketika DCT mulai ditetapkan jadi ada faktor sosialisaisi," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement