REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung, Jawa Barat, melaksanakan “Mapag Hujan” dalam menyambut musim hujan. Melalui Mapag Hujan, seluruh kecamatan di Kota Bandung diminta melakukan pembersihan dan pengerukan sungai, saluran air, juga berupaya meningkatkan resapan air.
Saat membuka kegiatan Mapag Hujan, Kamis (5/10/2023), Penjabat (Pj) Wali Kota Bandung Bambang Tirtoyuliono mengatakan, sudah memerintahkan 30 camat dan 151 lurah untuk mengajak masyarakat bersama-sama menyiapkan lingkungan untuk menyambut musim hujan.
Di antaranya dengan membersihkan sampah dan mengeruk sedimen sungai, serta saluran air. Di Kota Bandung ada sekitar 46 aliran sungai. “Mapag Hujan sebagai pengingat kita untuk semua elemen masyarakat di Kota Bandung. Kita ingin menghadirkan sebuah budaya baru dengan gotong royong sama-sama membereskan saluran (sungai), ada 46 saluran sungai,” kata Bambang.
Bambang meminta sampah dan sedimen dari aliran sungai atau saluran air itu dikelola agar tidak menimbulkan permasalahan baru. Selain itu, saat Mapag Hujan, ia mendorong penyediaan lahan untuk lubang biopori atau sumur-sumur resapan. Dengan begitu, dapat meningkatkan resapan air.
Kegiatan Mapag Hujan ini juga diharapkan dapat meminimalkan potensi banjir saat musim hujan. Berkaitan dengan upaya pengendalian banjir, sebagaimana dilansir Pemkot Bandung, sudah dibangun sembilan kolam retensi, lebih dari 5.000 sumur resapan, serta lebih dari 3.000 drumpori.
Bambang mengakui masih ada beberapa titik rawan banjir atau genangan air di Kota Bandung saat musim hujan. Dengan berbagai upaya yang dilakukan, kata dia, diharapkan genangan air lebih cepat surut. “Kita tekan agar tidak terlalu lama,” katanya.