REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN Erick Thohir mendukung dan mengapresiasi penerapan sistem digital pada online ticketing Ferizy milik PT ASDP Indonesia Ferry (Persero).
"Transformasi yang diterapkan sejumlah BUMN mampu menaikkan revenue secara akumulasi dan pencapaian net income total seluruh BUMN yang menyamai tahun lalu. Padahal situasi kala itu masih pandemi. Hal itu patut kita syukuri," ujar Erick melalui keterangan resmi ASDP di Jakarta, Kamis (5/10/2023).
Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) itu menyampaikan, ASDP menjadi salah satu BUMN yang dipandang berkinerja baik dalam dua tahun terakhir dan melakukan transformasi bisnis.
Erick memastikan bahwa BUMN menjalankan lima program prioritas utama yang telah dipaparkan kepada seluruh jajaran BUMN. Yakni transformasi, penerapan core value dengan AKHLAK sebagai kunci, rekstrukturisasi bisnis, pengembangan digital, dan peningkatan investasi.
Direktur Utama ASDP Ira Puspadewi menyampaikan, penerapan reservasi tiket secara daring oleh ASDP berdampak signifikan terhadap berjalannya sistem operasional di pelabuhan. Berdasarkan data lapangan, sejak diberlakukan sistem itu, arus kedatangan pengguna jasa lebih terurai khususnya pada saat golden time karena adanya kepastian jadwal kapal.
Durasi transaksi pada saat check in yang sebelumnya diperlukan 8-10 menit juga dapat terpangkas hanya menjadi 15-25 detik. Sedangkan, untuk waktu tunggu maksimal pengguna jasa menjadi hanya 75 menit di hari normal dan 90 menit di akhir pekan yang semula mencapai hingga berjam-jam ketika pembelian tiket masih dilakukan secara manual.
Saat ini, terdapat 15 pelabuhan ASDP yang telah menerima layanan reservasi melalui Ferizy yakni Merak, Bakauheni, Ketapang, Gilimanuk, Ajibata, Ambarita, Lembar, Padangbai, Jangkar, Sape, Labuan Bajo, Jepara, Karimunjawa, Surabaya, dan Madura.
ASDP terus berupaya mengimplementasikan sistem e-ticketing di seluruh cabang pelabuhan agar digitalisasi dapat tersebar secara merata.