Sabtu 07 Oct 2023 23:24 WIB

Hamas Versus Israel Membara, Lebih dari 300 Orang Dilaporkan Terbunuh

Sebanyak 198 orang meninggal di Gaza, dan 123 lainnya orang Israel.

Rep: Mabruroh/ Red: Teguh Firmansyah
Kendaraan terbakar di Kota Ashkelon, menyusul serangan roket dari Gaza, 7 October 2023.
Foto: EPA-EFE/ATEF SAFADI
Kendaraan terbakar di Kota Ashkelon, menyusul serangan roket dari Gaza, 7 October 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Konflik Israel-Palestina kembali menyala pada Sabtu (7/10/2023).  Pertempuran menewaskan setidaknya 300 orang dari pihak Palestina dan Israel.

Menurut pernyataan Kementerian Kesehatan Palestina, sebanyak 198 orang meninggal dunia di Gaza menyusul serangan Israel. Pada saat yang sama, 123 orang Israel telah tewas dan lebih dari 1.000 terluka dalam serangan Hamas yang dimulai lebih awal pada hari Sabtu.

Baca Juga

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan Israel siap berperang dengan kelompok militan Palestina Hamas setelah rentetan roket ditembakkan dari Jalur Gaza ke Israel.

Seperti dilansir dari Gulf News, Sabtu (7/10/2023), untuk pertama kalinya dalam sejarah perjuangan Israel-Palestina, militan Palestina meluncurkan serangan udara, laut, dan darat besar-besaran ke Israel.

"Kami sedang berperang, bukan dalam operasi atau putaran, tetapi dalam perang," kata pemimpin Israel dalam sebuah pernyataan, menambahkan Hamas telah meluncurkan serangan mendadak yang membunuh Israel dan rakyatnya.

 

Menurut media Israel, setidaknya 123 orang Israel telah tewas dalam serangan oleh Hamas sejauh ini. Laporan juga mengkonfirmasi bahwa lebih dari 1.000 orang Israel terluka dalam serangan itu.

 

Kementerian Kesehatan di Gaza mengatakan bahwa 198 orang telah tewas dan 1.610 terluka dalam serangan balasan Israel di Jalur Gaza. "Saya telah memerintahkan mobilisasi cadangan yang luas dan bahwa kami membalas tembakan sebesar yang belum diketahui musuh. Musuh akan membayar harga yang belum pernah terjadi sebelumnya," katanya.

Layanan penyelamatan Israel Magen David Adom melaporkan setidaknya 16 korban, termasuk seorang wanita berusia 60-an tewas ketika roket yang ditembakkan dari Gaza melakukan serangan langsung. Dua lainnya dalam kondisi serius.

Tentara Israel mengatakan sedang memerangi militan Gaza yang memasuki Israel melalui darat, laut dan udara menggunakan paralayang pada Sabtu, setelah rentetan roket ditembakkan ke Israel.

Media sosial penuh dengan video pejuang Hamas yang memamerkan apa yang tampaknya dicuri kendaraan militer Israel melalui jalan-jalan. Militer menolak untuk memberikan rincian tentang korban atau penculikan karena terus memerangi penyusup.

“Itu adalah serangan darat gabungan yang terjadi melalui paralayang, melalui laut dan melalui darat," kata juru bicara tentara Richard Hecht kepada wartawan.

 

Arab Saudi menyerukan deeskalasi antara Palestina dan Israel setelah serangan hari ini. Menteri luar negeri Inggris James Cleverly juga mengutuk serangan terhadap Israel oleh militan dari Jalur Gaza.

"Inggris dengan tegas mengutuk serangan mengerikan oleh Hamas terhadap warga sipil Israel. Inggris akan selalu mendukung hak Israel untuk membela diri," tulisnya di media sosial.

Perdana Menteri Rishi Sunak mengatakan dia "terkejut" dengan serangan itu. “Israel memiliki hak mutlak untuk membela diri. Kami berhubungan dengan otoritas Israel, dan warga negara Inggris di Israel harus mengikuti saran perjalanan," tambahnya di X.

“Jerman dengan tegas mengutuk serangan teroris dari Gaza terhadap Israel", Menteri Luar Negeri Annalena Baerbock.

Rusia pada hari Sabtu mendesak pengekangan dari semua sisi setelah militan Palestina menembakkan banyak roket ke Israel, yang kemudian meluncurkan serangan udara ke Jalur Gaza.

Ukraina pada hari Sabtu menyatakan solidaritas dengan Israel setelah rentetan roket ditembakkan dari Gaza.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement