Senin 09 Oct 2023 10:31 WIB

Eri Cahyadi Sambut Baik Rencana Pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya

Pemerintah telah membuktikan kereta cepat Jakarta-Bandung bisa terealisasi.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Yusuf Assidiq
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi.
Foto: Republika/Ronggo Astungkoro
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mendukung penuh rencana pemerintah yang akan memperpanjang relasi kereta cepat Jakarta-Bandung hingga Kota Surabaya. Keberadaan kereta cepat tersebut diyakininya bakal membawa dampak signifikan.

Apalagi, Kota Surabaya dan Jakarta merupakan salah satu pusat bisnis di Indonesia. "Semoga yang disampaikan Pak Menteri (Perhubungan) bisa terwujud (kereta cepat) Surabaya-Jakarta. Karena bisnis banyak yang di Surabaya dan Jakarta," kata Eri di sela acara RUN HUB 2023 di Balai Kota Surabaya.

Dikatakan, apabila kereta cepat Jakarta-Surabaya terealisasi, masyarakat akan lebih banyak pilihan moda transportasi. Eri menegaskan, Pemkot Surabaya siap mendukung agar rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya cepat terwujud.

"Sehingga transportasi akan banyak pilihan, melalui udara maupun kereta. kita support penuh dan berdoa semoga bisa terwujud," ujarnya.

Meski demikian, Eri mengaku hingga saat ini belum ada pembahasan lebih lanjut antara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dengan Pemkot Surabaya soal rencana itu. Namun begitu, rencana tersebut sudah dimasukkan ke dalam blue print perencanaan Kemenhub.

"Belum disampaikan, dibahas, tapi itu yang dimasukkan Pak Menteri (Perhubungan) di perencanaan Kementerian Perhubungan. Semoga bisa terwujud," kata Eri.

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi menjelaskan, pihaknya telah diperintahkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk membuat blue print rancangan kereta cepat dari Bandung ke Surabaya. "Tentu apa yang kita buat adalah satu konsep yang meneruskan apa yang sudah kita letakkan pada dasar transformasi dari kereta cepat," kata Budi.

Budi menambahkan, pemerintah telah membuktikan kereta cepat Jakarta-Bandung bisa terealisasi. Karenanya, Kememhub kemudian melakukan mapping atau rancangan dengan variabel-variabel tertentu yang dapat membuat kereta api nantinya lebih efisien dari sisi waktu.

Ia melanjutkan, variabel perhitungan itu salah satunya terkait dengan cost atau biaya. Perhitungan biaya dilakukan dengan memperhatikan jalur atau jalan mana saja yang akan dilalui oleh kereta cepat tersebut. "Nah, itu mempengaruhi. Terus cara, terus daya beli masyarakat, ini dihitung sebagai suatu optimalisasi," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement