REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) kembali membuka pemesanan tiket jajal gratis Kereta Cepat Whoosh mulai Selasa (10/10/2023) untuk periode keberangkatan pada 11-16 Oktober 2023. Adapun pemesanan tetap dilakukan secara online melalui situs ticket.kcic.co.id dan akan mendapatkan QR code.
Sekretaris Perusahaan KCIC, Eva Chairunnisa, mengatakan, kuota yang disiapkan untuk Whoosh Experience Program ini sebanyak 550 kursi dengan empat perjalanan Stasiun Halim-Stasiun Tegalluar pulang pergi setiap harinya. Dari jadwal yang berlaku sebelumnya sebanyak dua perjalanan pada pagi hari dan dua perjalanan di sore hari.
“Kita kemarin (buka) periode perjalanan sampai tanggal 10 Oktober, kemudian untuk (perjalanan) 11 Oktober rencananya akan kita informasikan lagi besok,” kata Eva saat ditemui di Stasiun Kereta Cepat Tegalluar, Bandung, Senin (9/10/2023).
Lebih lanjut, Eva menyampaikan, selain membuka pendaftaran bagi masyarakat umum secara online, KCIC juga memberikan undangan untuk masyarakat sekitar jalur kereta. Kalangan pelajar, guru, serta yatim dhuafa turut diberikan undangan untuk bisa menjajal gratis kereta cepat.
KCIC mencatat sejak program Whoosh Experience dibuka mulai 3 Oktober hingga 9 Oktober, sedikitnya sekitar 15 ribu penumpang telah diangkut.
Eva menambahkan, penumpang yang ingin menjajal gratis dibebaskan untuk memilih stasiun tujuan. Penumpang yang berangkat dari Stasiun Halim, misalnya dapat turun di Stasiun Padalarang dan melanjutkan perjalanan dengan kereta feeder untuk sampai ke Stasiun Kereta Bandung. Atau, menuju tujuan akhir Stasiun Tegalluar di Stasiun Bandung.
Adapun pasca tanggal 16 Oktober, Eva belum dapat memastikan apakah program Whoosh Experience akan diperpanjang atau mulai diberlakukan tiket komersial. Adapun rentang harga tiket sejauh ini sebesar Rp 250 ribu - Rp 350 ribu per kursi untuk kelas premium ekonomi.
“KCIC akan terus melakukan evaluasi selama masa promosi ini. Sehingga nantinya pelayanan dari Kereta Cepat Whoosh akan semakin baik dan dapat memudahkan masyarakat yang aktif dan membutuhkan kecepatan konektivitas,” ujarnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika