REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rumah Qur'an Hidayatullah (RQH) cabang Trenggalek menggelar Wisuda Akbar ke-2 pada Senin, 9 Oktober 2023, yang didukung penuh oleh Laznas BMH.
Sebanyak 98 mahasantri diwisuda pada tahun ini. Menariknya yang diwisuda adalah santri dalam kategori dewasa, sebagai upaya mengajak masyarakat terus belajar Alquran tanpa kenal usia.
Acara ini dihadiri oleh DPW Hidayatullah Jatim, yakni Ketua Departemen Dakwah, Ustadz Hepni Sarif.
Direktur RQH Trenggalek, Ustaz Said Mukmin, menyampaikan bahwa wisuda ini merupakan awal dari perjalanan panjang belajar Al-Quran, bukan akhir.
"Mereka diharapkan tetap semangat dan terus meningkat ke depan," kata Ustaz Said Mukmin.
Salah satu wisudawati, Ibu Mamik Sulistyowati, menceritakan perjuangannya dalam belajar Al-Quran meskipun usianya tidak muda. Meskipun menghadapi cobaan dan ejekan, semangatnya tidak surut untuk terus belajar.
"Saya ingin menjadi contoh bagi orang lain bahwa belajar Al-Quran tidak mengenal usia," kata Ibu Mamik.
Para wisudawan memiliki slogan, "belajar Al-Quran sampai akhir hayat," sebagai motivasi untuk semangat belajar mereka.
Kadiv Program dan Pemberdayaan BMH Jatim, Imam Muslim, menuturkan bahwa ini adalah upaya konkret BMH mendayagunakan dana zakat untuk melahirkan kebaikan, kecerdasan, dan kemajuan bagi umat, bangsa, dan negara.
"BMH berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam mencetak generasi Qur'ani yang cerdas dan berkarakter, sebagai wujud partisipasi ikut mencerdaskan kehidupan bangsa," kata Imam Muslim.*