REPUBLIKA.CO.ID, PANGANDARAN — Asap kebakaran di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Purbahayu, Desa Purbahayu, Kecamatan Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, dilaporkan berdampak terhadap warga sekitar. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pangandaran dikabarkan sudah membagikan masker kepada sejumlah warga terdampak.
Kebakaran di area TPA Purbahayu pertama kali diketahui pada Jumat (6/10/2023) siang. Api dilaporkan menyebar ke beberapa titik di lahan TPA seluas sekitar 3,5 hektare itu. Hingga Rabu (11/10/2023), kebakaran dilaporkan masih terjadi.
Asap kebakaran dikabarkan masuk ke permukiman warga di sekitar TPA. Seperti ke Dusun Karanganyar, Desa Purbahayu. Sekretaris Desa Purbahayu, Darsum, mengatakan, asap kebakaran dari TPA biasanya masuk ke permukiman warga pada malam hari karena tertiup angin. “Kalau malam, asap mengarah ke wilayah permukiman. Kalau siang mah tidak,” kata dia, saat dikonfirmasi, Rabu.
Menurut Darsum, ada sekitar 225 warga di Dusun Karanganyar yang terdampak asap. Ia mengatakan, petugas kesehatan sudah membagikan masker untuk warga pada Selasa dan Rabu. Sejauh ini, kata dia, belum ada laporan warga yang mengalami gangguan kesehatan akibat asap kebakaran. Namun, tim kesehatan disiagakan. “Belum ada yang mengeluh sakit. Tim kesehatan juga telah siagakan ambulans,” ujar dia.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pangandaran Untung Saeful Rokhman mengatakan, pihaknya telah melakukan sosialisasi dan membagikan masker kepada warga terdampak asap kebakaran TPA Purbahayu. “Terdampak asap ketika malam hari tiba karena perubahan angin,” kata dia.
Menurut Untung, ada dua dusun di Desa Purbahayu yang warganya terdampak asap. Di Dusun Karanganyar dilaporkan ada 72 kepala keluarga (KK) atau 225 jiwa yang terdampak dan di Dusun Sukajadi ada 49 KK atau 147 jiwa.
Selain itu, menurut Untung, asap kebakaran TPA juga berdampak terhadap 30 KK atau 90 warga Dusun Pasuruan, Desa Pagergunung, serta 17 KK atau 51 warga Dusun Bantarkalong, Desa Sidomulyo, Kecamatan Pangandaran.