Kamis 12 Oct 2023 14:48 WIB

Viral Siswa SD Dicibir karena Bawa Bekal Ulat Sagu, Ternyata Sarat Nutrisi

Ulat sagu merupakan sumber makanan yang sangat kaya akan protein dan asam amino.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Friska Yolandha
Warga memperlihatkan ulat sagu di Perkampungan Yoboi, Distrik Sentani, Jayapura.
Foto: ANTARA/Saptono
Warga memperlihatkan ulat sagu di Perkampungan Yoboi, Distrik Sentani, Jayapura.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang pelajar sekolah dasar (SD) yang membawa bekal nasi putih dengan lauk ulat sagu yang digoreng menjadi cukup viral di media sosial. Salah satu unggahannya dibagikan akun @jawashitpost di Twitter (jejaring sosial yang kini dikenal dengan nama X).

Anak lelaki itu diketahui berasal dari Kecamatan Margomulyo, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Dalam video yang beredar, dia memperlihatkan kotak makan yang berisi nasi berlauk ulat sagu goreng berukuran cukup besar.

Baca Juga

Sayangnya, guru dan teman-teman sekelasnya malah menyampaikan hal-hal yang cukup menyakitkan hati. Beberapa siswa tampak jijik saat melihat lauk ulat sagu, sementara guru yang merekam video menyebut anak itu keterlaluan karena sudah tahun 2023 masih makan ulat.

photo
Tangkapan layar bekal ulat sagu milik pelajar SD yang viral di media sosial - (Tangkapan layar)

Bocah SD yang membawa lauk ulat terlihat malu karena dicibir meskipun tetap memasang senyum, kemudian menutup kembali kotak bekal dan menyimpannya. Namun, ada seorang guru lain yang terekam video seperti membela siswa itu, dengan mengatakan kandungan protein ulat sagu sangat tinggi.

Benarkah ulat sagu memiliki kandungan protein tinggi seperti yang disampaikan seorang guru dalam video itu? 

Hal itu ternyata benar. Di berbagai masyarakat di sejumlah negara, termasuk juga di Papua, Indonesia, ulat sagu dikenal sebagai makanan kaya nutrisi.

Selain Papua dan sejumlah masyarakat yang tinggal di berbagai pelosok daerah Indonesia, ulat sagu lazim dikonsumsi di Thailand, Paraguay, juga negara-negara Asia dan Afrika lain. Ulat sagu sebenarnya adalah larva dari kumbang penggerek sawit.

Dikutip dari laman The Conversation, Kamis (12/10/2023), larva bertubuh lunak ini punya beberapa jenis berbeda. Ada Rhynchophorus palmarum yang kerap dikonsumsi di benua Amerika, Rhynchophorus ferrugineus yang ada di Asia, dan Rhynchophorus phoenicis yang ditemukan di kawasan tropis Afrika.

Ulat sagu diyakini sebagai penyedia energi terbaik, kaya asam lemak tak jenuh, juga mengandung lebih banyak asam lemak tak jenuh ganda dibandingkan unggas dan ikan. Nutrisi lain termasuk asam linoleat dan α-linolenat, dua asam lemak esensial yang penting untuk perkembangan kesehatan bayi dan anak.

Ulat sagu merupakan makanan yang kaya....

 

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement