Sabtu 14 Oct 2023 12:16 WIB

Pj Bupati Intan Jaya Tanggapi Demo Mahasiswa dan Tiket Pesawat Meroket

Tiket pesawat dan sembako di Intan Jaya melonjak, diikuti kelangkaan BBM.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Erik Purnama Putra
Penjabat (Pj) Bupati Intan Jaya, Apolos Bagau.
Foto: Dok Pemkab Intan Jaya
Penjabat (Pj) Bupati Intan Jaya, Apolos Bagau.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penjabat (Pj) Bupati Intan Jaya, Apolos Bagau, mengingatkan masyarakat dan mahasiswa untuk tidak mudah terprovokasi oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Para mahasiswa memprotes tiket pesawat yang sampai Rp 4 juta per penumpang.

Hal itu membuat sejumlah mahasiswa menggelar demo dengan mendatangi Bandara Nabire, Provinsi Papua Tengah pada Rabu (10/10/2023). Naiknya harga tiket pesawat memang diikuti melonjaknya garga kebutuhan pokok di masyarakat.

Apolos memahami persoalan harga tiket pesawat, sembako, dan kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) yang berbarengan terjadi di wilayahnya. Pihaknya saat ini terus bekerja dan berupaya memecahkan persoalan situasional terkait harga tiket pesawat, sembako, dan kelangkaan BBM.

"Kami terus bekerja dan berupaya menyelesaikan persoalan situasional termasuk menekan harga tiket pesawat dengan dengan melakukan kordinasi bersama Pemprov Papua Tengah dan Kementerian Perhubungan," kata Apolos dalam keterangannya di Jakarta dikutip Sabtu (13/10/2023).

Apolos menjelaskan, persoalan utama naiknya harga tiket pesawat dan persoalan lainnya adalah akibat kelangkaan penerbangan rute Nabire-Intan Jaya dan Timika-Intan Jaya. Penerbangan dua rute itu minim akibat armada pesawat yang terbatas.

Dia menyebut, maskapai mengalami masalah perawatan, perpanjangan izin operasi, dan digunakan ke wilayah lainnya. "Berapa pesawat saat ini yang melayani Intan Jaya dalam masa perbaikan, terus ada yang urus perpanjangan izin operasi, ada juga yang dipakai ke Puncak, papua untuk misi kemanusiaan," kata Apolos.

Dia menerangkan, persoalan seperti itu sebenarnya sifatnya situasional atau tidak terjadi selamanya. Jika maskapai sudah beroperasi normal, sambung dia, kondisi bisa seperti semula. Oleh sebab itu, Aplos berharap, semua komponen masyarakat dan mahasiswa mengerti dan memahami situasi di lapangan.

"Kondisi seperti ini kita harapkan tidak terjadi di kabupaten Intan Jaya. Oleh sebab itu saya ingatkan kepada masyarakat dan mahasiswa serta pihak berkepentingan memahami kondisi yang sebenarnya dan jangan mudah terprovokasi," tutur Apolos.

Dia juga menyampaikan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Intan Jaya saat ini fokus pada perbaikan pelayanan dan penataan administrasi yang selama 10 tahun tidak dilakukan. Apolos fokus pada perbaikan dan peningkatan pelayanan langsung ke masyarakat, mulai pendidikan, kesehatan, sosial, dan pemenuhan kebutuhan.

Apolos pun mengimbau kepada pihak-pihak yang sengaja menganggu dan memprovokasi masyarakat dan mahasiswa untuk segera berhenti. Pasalnya, saat ini, stabilitas di daerahnya dari waktu ke waktu semakin membaik dan jangan lagi memperkeruh situasi di Kabupaten Intan Jaya dengan isu yang tidak mendasar.

"Saya ingatkan pada pihak yang dengan sengaja mengganggu kestabilan daerah dan memanfaatkan isu dengan kepentingannya. Saat ini saya katakan setop, karena Tuhan dan alam Intan Jaya melihat niat burukmu," kata Apolos.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement