REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Meskipun Rasulullah ﷺ serta para sahabat telah hijrah ke Madinah dan mulai mapan tinggal di sana, namun hal tersebut tidak membuat orang orang kafir Quraisy berdiam diri. Mereka justru gencar melakukan ancaman dan rencana penyerangan.
Seperti dikutip dari Sejarah Hidup dan Perjuangan Rasulullah ﷺ disarikan dari kitab Ar-Rahiq al-Makhtum, Hal tersebut tidak dianggap remeh oleh Rasulullah ﷺ dan para sahabat, sehingga mereka selalu dalam keadaan siap siaga menghadapi kemungkinan terjadinya penyerangan.
Dalam kondisi yang menegangkan seperti itu, Allah Ta'ala menurunkan ayat, yang mengizinkan kaum Muslimin berperang untuk menyingkirkan kebatilan dan menegakkan syiar Allah SWT.
اُذِنَ لِلَّذِيْنَ يُقَاتَلُوْنَ بِاَنَّهُمْ ظُلِمُوْاۗ وَاِنَّ اللّٰهَ عَلٰى نَصْررِهِمْ لَقَدِيْرٌ ۙ “Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka telah dianiaya, dan sesungguhnya Allah, benar benar Mahakuasa menolong mereka itu.” (QS al-Hajj ayat 39)