Senin 16 Oct 2023 20:31 WIB

Jadi Tempat Berbagi, Kopdar Ala Pena Mas Ganjar Tuai Respons Positif Sopir Angkot Semarang

Hadirnya para sopir angkot ini merupakan bentuk antusiasme masyarakat.

Red: Gilang Akbar Prambadi
Kopdar para sopir angkot Semang di Burjo Semarang Vol 2, Kelurahan Bendan Duwur, Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang, Jateng.
Foto: Dok. Web
Kopdar para sopir angkot Semang di Burjo Semarang Vol 2, Kelurahan Bendan Duwur, Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang, Jateng.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Para pengemudi angkot Kota Semarang, Jawa Tengah menyampaikan curhatannya pada momentum kopi darat (kopdar) yang diselenggarakan oleh alumni muda dan akademisi UNDIP, UNNES, dan UNS berjejaring dalam loyalis Pena Mas Ganjar.

Hadirnya para sopir angkot ini merupakan bentuk antusiasme masyarakat terhadap Pena Mas Ganjar yang ingin lebih dekat dan menyerap aspirasi mereka.

Baca Juga

Acara tersebut berlangsung di Burjo Semarang Vol 2, Kelurahan Bendan Duwur, Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang, Jateng. 

Budiono (56 tahun) Humas Paguyuban Angkot Trayek Karangayu - Panjangan mengungkapkan bersyukur dengan adanya diskusi santai ini. Para sopir angkot dapat mencurahkan isi hati dan unek-unek yang selama ini dirasakan.

"Dengan adanya diskusi ini saya bisa mengeluarkan unek-unek saya, saya seneng sekali dengan adanya diskusi ini," kata Budiono.

Dalam momen itu, dia menyampaikan curhatan terkait lesunya aktivitas narik angkot belakangan ini. Salah satu penyebab adalah persaingan dengan transportasi online yang kian marak.

Meski begitu, lanjut Budiono, dia berharap kepada Ganjar Pranowo ketika nanti dipercaya oleh rakyat menjadi presiden, agar selalu memikirkan nasib para sopir angkot baik di Kota Semarang maupun seluruh Indonesia.

Dia percaya bahwa Ganjar Pranowo mampu membawa kemakmuran dan kesejahteraan pada rakyat. "Saya mohon kepada bapak Ganjar, saya tetap mendukung Pak Ganjar apapun itu," kata Budiono.

Sementara, Edi Sarwono (51 tahun) sopir angkot trayek Karangayu - Penggaron mengaku di tengah kondisi sulit ini, dirinya hanya bisa mendapatkan Rp20 ribu dalam sehari untuk dibawa pulang. Padahal lima tahun belakangan, dia mampu membawa keuntungan bersih Rp70-80 ribu.

"Sekarang itu mencari uang 20 ribu itu loh sudah susah belum setoran, setorannya aja mobil 70 ribu aja sudah susah cari setoran. Nah dapet uang 20 ribu buat keluarga kan gak cukup," ungkap dia.

Koorda Pena Mas Ganjar Kudus, Nor Rahmat Sholichin mewakili Koorwil Jateng mengatakan segala bentuk aspirasi yang disampaikan oleh para sopir angkot tersebut nantinya akan disampaikan kepada Ganjar Pranowo untuk ditindaklanjuti.

"Untuk keluhan sopir angkot sendiri itu memang persaingan terkait penumpang. Biasanya karena sopir angkot di era sekarang yang semuanya udah berbasis teknologi memang kepada ojek-ojek berbasis online. Tapi memang mereka juga mengeluhkan terkait rangkaian ataupun jalan-jalan angkot," ucap dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement