REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Sebanyak tujuh KA jarak jauh wilayah Daop 8 Surabaya ikut terdampak akibat anjloknya KA Argo Semeru (KA 17) relasi Stasiun Surabaya Gubeng-Gambir. Diketahui, KA Argo Semeru anjlok di jalur hulu dan hilir, KM 520+4 petak jalan Stasiun Sentolo-Stasiun Wates wilayah Daop 6 Yogyakarta, Selasa (17/10/2023).
Imbas adanya kejadian ini, KA jarak jauh keberangkatan dari Stasiun Surabaya Gubeng dan Stasiun Malang pada sore hari, tujuan Jakarta maupun Bandung yang melalui lintas selatan akan mengalami perubahan pola operasi dalam perjalanannya.
KA tujuan Jakarta atau Bandung diarahkan melalui Solo ke arah Gundih - Semarang. "Lalu lanjut lewat lintas utara hingga tujuan akhir KA tersebut," kata Manager Humas KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif.
Adapun rincian KA jarak jauh keberangkatan Daop 8 yang mengalami pola operasi, yakni empat KA yang berangkat dari Stasiun Surabaya dan tiga KA dari Stasiun Malang.
Empat KA yang berangkat dari Stasiun Surabaya antara lain KA Wijayakusuma relasi Surabaya Gubeng - Cilacap, KA Mutiara Selatan relasi Surabaya Gubeng - Bandung, KA Bima relasi Surabaya Gubeng - Gambir dan KA Turangga relasi Surabaya Gubeng - Bandung.
Sementara itu, tiga KA yang berangkat dari Stasiun Malang, yaitu KA Gajayana relasi Malang - Gambir, KA Brawijaya relasi Malang - Gambir dan KA Malabar relasi Malang - Bandung.
Di sisi lain, diungkapkan, saat ini tim evakuasi sudah berada di lapangan untuk mengevakuasi dan mengamankan penumpang. Tim evakuasi di lapangan juga sudah berkoordinasi untuk mendatangkan rangkaian alat berat dan lokomotif penolong.
Menurutnya, langkah ini bertujuan untuk mengevakuasi sarana yang terdampak. Untuk mempercepat proses evakuasi KA yang anjlok dan normalisasi jalur, KAI mengerahkan crane dari Bandung, Cirebon, dan Solo.
"Adapun terkait penyebab kejadian tersebut masih dalam tahap penyelidikan lebih lanjut," kata dia menambahkan.