Rabu 18 Oct 2023 23:09 WIB

Polda Metro Jaya Periksa Enam Saksi Terkait Ledakan Bom di Setiabudi Tewaskan Satu Warga

Polda Metro Jaya menerjunkan sejumlah tim di lokasi ledakan di Setiabudi, Jaksel.

Tim Gegana mengamankan area lokasi ledakan yang terjadi di proyek pembangunan rumah di Jalan Perahu, Guntur, Setiabudi, Jakarta, Rabu (18/10/2023). Kapolres Jakarta Selatan Kombes Pol Ade Ary Indradi memastikan bahwa penyebab ledakan yang menyebabkan satu orang meninggal  diduga bukan dari septic tank. Hingga saat ini polisi masih menyelidiki penyebab ledakan tersebut berasal dari bom atau bukan.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Tim Gegana mengamankan area lokasi ledakan yang terjadi di proyek pembangunan rumah di Jalan Perahu, Guntur, Setiabudi, Jakarta, Rabu (18/10/2023). Kapolres Jakarta Selatan Kombes Pol Ade Ary Indradi memastikan bahwa penyebab ledakan yang menyebabkan satu orang meninggal diduga bukan dari septic tank. Hingga saat ini polisi masih menyelidiki penyebab ledakan tersebut berasal dari bom atau bukan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya telah memeriksa enam orang saksi terkait ledakan yang terjadi di sebuah proyek rumah di Jalan Prahu, Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan Jalan Perahu, Kelurahan Guntur, Setiabudi, Rabu (19/10/2023) pukul 13.45 WIB. Satu korban meninggal dunia di lokasi kejadian akibat ledakan itu.

"Secara deduktif penyelidikan tim Reserse sedang melakukan pemeriksaan terhadap enam orang saksi termasuk korban luka-luka," kata Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi saat dikonfirmasi, Rabu.

Baca Juga

Hengki menjelaskan, telah menerjunkan sejumlah tim untuk melakukan pemeriksaan penyebab ledakan tersebut. "Kami juga menghadirkan dalam hal ini dari Labfor Bareskrim Polri, kemudian juga Kedokteran Forensik, kemudian dari INAFIS, Tim penjinak Bom Gegana Polda Metro Jaya, " katanya.

Hengki menambahkan, setelah melaksanakan penyelidikan di TKP bersama sama, tim membawa beberapa barang hasil penyelidikan ini ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. "Kemudian setelah ini tim akan bergerak ke RS Kramat Jati, kita akan meneliti bersama kedokteran forensik apakah ada serpihan-serpihan kemudian apakah ada unsur-unsur lain dalam tubuh korban dan kemudian akan diteliti kembali di kedokteran forensik," ucapnya.

 

 

 

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement