Jumat 20 Oct 2023 16:29 WIB

Jurnalis Inggris Lauren Booth Ajak Muslim Doakan Palestina

Ia merasa sedih saat bertukar kabar dengan saudara dan saudari Muslim di Gaza.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Ani Nursalikah
Lauren Booth
Foto:

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Konflik yang terjadi di Gaza, Palestina, kian hari kian memanas. Berita duka seolah tak berhenti disampaikan, termasuk gugurnya anak-anak kecil.

Aktivis dan jurnalis asal Inggris, Lauren Booth, menyampaikan keprihatinannya atas kondisi tersebut. Ia menyampaikan tentang kondisi terkini masyarakat Gaza, melalui informasi beberapa kerabatnya.

Baca Juga

"Apa yang terjadi sekarang adalah sebuah permainan yang sudah lama dirasakan orang-orang Palestina, khususnya di Gaza. Ini bukan kejadian 50 bulan, 50 minggu, 50 tahun. Ini bukan konflik yang berumur 10 hari atau dua minggu. Ini bukan sesuatu yang dimulai seminggu yang lalu," kata dia dikutip dalam wawancaranya bersama Toward Eternity, Kamis (19/10/2023).

Apa yang terjadi saat ini merupakan bagian dari penderitaan berkepanjangan bagi rakyat Palestina. Sumber daya dan tanah mereka telah dicuri dengan sengaja dan jahat oleh Zionis dan Zionisme, dengan cara yang tidak etis dan upaya mendominasi suatu populasi.

Israel disebut telah melakukan kejahatan perang dengan memutus aliran listrik dan membatasi akses internet. Banyak keluarga yang tidak tahu apakah saudaranya masih hidup atau sudah meninggal.

Tidak berhenti di situ, zionis juga menyuruh warga Gaza keluar dari rumah mereka. Booth mengaku mengetahui beberapa nama yang harus tidur di jalan, bahkan ketika pengeboman masih terus terjadi.

Ia menghubungi teman di Gaza...

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement