REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Imam dan Khatib Imam Hussein di Mesir, Dr Mustafa Abdel Salam, menyampaikan penjelasan soal cara seorang Muslim berada dekat dengan Nabi Muhammad SAW di surga kelak.
Ada salah satu hal yang perlu disadari oleh seorang Muslim, terutama bagi mereka yang memiliki kemampuan finansial yang mapan. Abdel Salam menjelaskan, cara tersebut ialah dengan menafkahi anak yatim.
"Menafkahi anak yatim akan membawa siapa pun yang melakukannya untuk bersama Nabi Muhammad SAW di surga," jelasnya seperti dilansir Masrawy, Jumat (20/10/2023).
Abdel Salam menambahkan, Nabi Muhammad SAW meyakinkan umatnya bahwa siapa pun yang menafkahi anak yatim, maka dia akan dekat dengan beliau SAW di surga.
"Demikian pula Nabi Muhammad SAW mengajarkan kepada kita bahwa obat hati yang keras adalah dengan mengusap kepala anak yatim. Jika ingin mencapai suatu keperluan maka usaplah kepala anak yatim dan jagalah mereka," tuturnya.
Abdel Salam juga menyampaikan, bila seorang Muslim menginginkan keberlimpahan rezeki dan meraih kemenangan dalam agama, serta mendapat perlindungan Allah SWT, maka hendaknya menyantuni anak yatim dan dhuafa. Sebab inilah solusi yang diberikan Nabi Muhammad SAW.
Rasulullah SAW bersabda, "Aku dan orang yang memelihara anak yatim itu akan masuk surga seperti ini,". Nabi memberi isyarat dengan jari telunjuk dan jari tengah dan merenggang keduanya. (HR Bukhari)
Al Hafiz Ibnu Hajar Al Asqolani dalam kitab syarah Shahih Bukhari, Fathul Baari, menjelaskan, hadits tersebut menunjukkan bahwa derajat antara Nabi Muhammad SAW dan orang yang menyantuni anak yatim, jaraknya seperti antara jari telunjuk dan jari tengah.
Ibnu Battal juga menyampaikan, orang yang mengetahui hadits tersebut, memiliki hak untuk mengamalkan apa yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW itu. Sebab dengan begitu, seorang Muslim yang mengamalkannya akan berada dekat dengan Nabi SAW di surga kelak dan menjadi sahabat beliau SAW.
"Dan tidak yang lebih baik dari itu kecuali (menjadi sahabat Nabi SAW) di akhirat," demikian penjelasan Ibnu Battal.