Ahad 22 Oct 2023 20:43 WIB

Whoosh Cetak Rekor Harian, Jumlah Penumpang Tembus 11 Ribu Orang dalam Sehari

Sebanyak 11.329 penumpang Whoosh tercatat pada keberangkatan Sabtu (21/10/2023).

Kereta cepat WHOOSH melaju menuju stasiun Padalarang dan Tegal luar dari Stasiun Halim, Jakarta, Selasa (17/10/2023). PT KCIC meresmikan aplikasi mobile penjualan tiket bernama WHOOSH Kereta Cepat serta melakukan perjalanan pertama yang mengangkut penumpang berbayar. Pada peresmian tersebut PT KCIC juga memberikan promo bagi penumpang yang membeli tiket melalui aplikasi WHOOSH dengan biaya sebesar Rp150 ribu untuk kelas premium ekonomi dari tanggal 18 Oktober hingga 30 November mendatang sebagai upaya menarik minat masyarakat untuk beralih menggunakan transportasi publik berbasis rel.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Kereta cepat WHOOSH melaju menuju stasiun Padalarang dan Tegal luar dari Stasiun Halim, Jakarta, Selasa (17/10/2023). PT KCIC meresmikan aplikasi mobile penjualan tiket bernama WHOOSH Kereta Cepat serta melakukan perjalanan pertama yang mengangkut penumpang berbayar. Pada peresmian tersebut PT KCIC juga memberikan promo bagi penumpang yang membeli tiket melalui aplikasi WHOOSH dengan biaya sebesar Rp150 ribu untuk kelas premium ekonomi dari tanggal 18 Oktober hingga 30 November mendatang sebagai upaya menarik minat masyarakat untuk beralih menggunakan transportasi publik berbasis rel.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) mencatat Kereta Cepat Whoosh berhasil mencapai jumlah penumpang tertinggi sejak dioperasikan, yaitu sebanyak 11.329 penumpang pada keberangkatan Sabtu (21/10/2023). Jumlah tersebut tercapai melalui 22 perjalanan Kereta Cepat Whoosh dengan rincian 14 perjalanan reguler dan delapan perjalanan tambahan.

General Manager Corporate Secretary KCIC Eva Chairunisa dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Ahad (22/10/2023), menyebutkan rata-rata okupansi Kereta Cepat Whoosh pada 21 Oktober 2023 mencapai 86 persen. Beberapa di antaranya mencapai lebih dari 95 persen untuk rute dan jadwal tertentu.

Baca Juga

Adapun, jadwal perjalanan dengan tingkat okupansi di atas 95 persen, yaitu Whoosh keberangkatan Stasiun Halim pukul 16.45 WIB dan 18.00 WIB serta Whoosh keberangkatan Stasiun Tegalluar maupun Stasiun Padalarang pukul 16.45 WIB.

Sedangkan yang memiliki okupansi di atas 90 persen, yakni Whoosh keberangkatan Halim pukul 06.40 WIB, 07.30 WIB, 08.45 WIB, 09.45 WIB, 10.20 WIB, dan Whoosh keberangkatan Stasiun Tegalluar maupun Stasiun Padalarang pukul 15.35 WIB dan 17.35 WIB.

KCIC menyebut, membludaknya jumlah penumpang tersebut menunjukkan tingginya animo masyarakat yang ingin menggunakan Kereta Cepat Whoosh untuk perjalanan Jakarta-Bandung. Sejak terpantau adanya peningkatan jumlah pemesanan, KCIC langsung mengantisipasi dengan menambah perjalanan, sehingga dapat mengakomodir permintaan masyarakat.

Berdasarkan data penjualan tiket, KCIC mencatat jumlah penumpang pada pekan ini juga masih tinggi, di mana sebanyak 10.968 penumpang yang telah melakukan pemesanan tiket untuk perjalanan Kereta Cepat Whoosh ke berbagai rute dengan rata-rata okupansi mencapai 83 persen dan beberapa perjalanan mencapai 96 persen. KCIC menyatakan jumlah tersebut masih sangat dinamis dan mungkin bertambah karena penjualan masih terus berlangsung. 

Melihat masih tingginya minat masyarakat terhadap layanan Kereta Cepat Whoosh pada Minggu, Eva mengatakan KCIC akan terus berupaya memberikan pelayanan terbaik bagi penumpang. KCIC akan menyiapkan dan meningkatkan layanan di area stasiun mulai dari ruang tunggu, loket, area komersial hingga di dalam perjalanan.

KCIC juga akan terus berkoordinasi dengan KAI dan para pemangku kepentingan lainnya untuk mempersiapkan angkutan pemadu moda guna melayani penumpang yang ingin meneruskan perjalanan dari ke Cimahi, Bandung maupun destinasi lainnya.

"Kami mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih atas tingginya animo masyarakat terhadap Kereta Cepat Whoosh. Semoga saja Kereta Cepat Whoosh bisa terus menjadi moda pilihan masyarakat untuk melakukan perjalanan dari Jakarta menuju Bandung ataupun sebaliknya," ujar Eva pula.

 

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement