REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Universiti Muhammadiyah Malaysia (Umam) terus membuka peluang bagi para dosen Perguruan Tinggi Muhammadiyah-Aisyiyah (PTMA) untuk melanjutkan studi di kampus tersebut. Terakhir, sebuah Memorandum of Understanding (MoU) dijalin dengan Universitas Muhammadiyah Mataram (Ummat), Senin (30/10/2023) lalu.
"Betul, dari kerja sama antara Ummat dengan Umam ini banyak dosen kita yang akan berangkat untuk peningkatan SDM ke Umam. Karena sekarang ini untuk lanjut kuliah bukan keinginan lagi tetapi kebutuhan akademik," ujar Rektor Ummat, Abdul Wahab, dalam siaran pers yang diterima Republika, Selasa (31/10/2023).
Oleh karena itu, menurut dia, tawaran untuk melanjutkan pendidikan dari Umam harus disambut baik. Apalagi terdapat kemudahan pendidikan dengan sistem riset (by research).
"Ini sebuah kemudahan yang ditawarkan oleh Umam, bisa menggunakan by research. Sehingga dosen kita yang akan berangkat, bisa tetap melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi sambil kuliah," jelas Abdul Wahab.
Hal tersebut pun sudah disampaikannya pihaknya kepada Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) dan hal tersebut diizinkan. "Tinggal dijalankan saja," ujarnya.
Rektor menerangkan, dengan kemudahan yang diberikan Umam hal tersebut juga mengurangi biaya yang dikeluarkan dosen ketika berangkat.
"Karena biaya belajar ke luar negeri, terutama Malaysia, bisa mencapai Rp 300 juta per orang. Kita tidak (memiliki anggaran-Red) sebanyak itu, karena tetap menerima gaji, serta menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi sambil kuliah," lanjutnya.
Rektor juga menyampaikan, periode pendidikan yang akan dijalani oleh dosen Ummat yang menjadi mahasiswa di Umam adalah selama tiga tahun atau enam semester. Selama periode pendidikan tersebut, mahasiswa hanya diwajibkan tinggal di Malaysia selama minimal enam bulan. Selebihnya, mahasiswa bisa melakukan studi mandiri di Indonesia.
Adapun bidang studi S3 yang akan dijalani dosen Ummat di Umam, yakni Business and Management, Education, Information Technology (IT), Islamic Studies, dan Social Science.
“Itu lima program yang ditawarkan ke kita dan modelnya bisa by research. Nanti secara bertahap akan kita sekolahkan, terutama pada bidang IT dan Islamic Studies. Karena kita ingin ke depan membuka pascasarjana IT dan untuk membukanya minimal ada lima dosen S3 baru bisa," katanya.
Wakil Rektor Bidang Kerja Sama Umam, Dwi Santoso, mengatakan selain beasiswa S3 bagi dosen PTMA, kerja sama dengan Ummat mencakup program pertukaran mahasiswa, joint publication, visiting professor, memberikan berbagai pelatihan, dan lain-lain. "Ummat adalah salah satu dari banyak PTMA yang telah menjalin kerja sama dengan kami," ujar Dwi kepada Republika.
Dwi menekankan, saat ini program beasiswa di Umam diprioritaskan untuk dosen-dosen di PTMA yang kecil dan para aktivis Muhammadiyah. Namun diharapkan ke depannya juga terdapat peluang untuk masyarakat umum untuk melanjutkan studi di Umam.