Selasa 03 Dec 2024 05:49 WIB

Ini Saran Psikolog Forensik untuk Polisi Dalami Motif di Kasus Anak Bunuh Ayah dan Nenek

MAS mengaku mendapatkan bisikan sebelum melakukan pembunuhan.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Andri Saubani
Situasi TKP pembunuhan oleh remaja berinisial MAS di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan pada Ahad (1/12/2024).
Foto: Rizky Suryarandika/Republika
Situasi TKP pembunuhan oleh remaja berinisial MAS di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan pada Ahad (1/12/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Psikolog Forensik Reza Indragiri menyoroti perkara anak membunuh ayah kandung dan nenek di Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan. Reza meyakini ada lima hal yang perlu digali guna membongkar motif pelaku berinisial MAS yang masih 14 tahun.

Pertama, Reza mendorong agar mencari tahu kondisi mental tertentu yang dimiliki MAS. Apalagi kalau ada kondisi khusus yang sifatnya bawaan.

Baca Juga

"Sekaligus adakah kemungkinan bahwa yang bersangkutan menyalahgunakan zat-zat terlarang, baik itu narkotika, psikotropika, maupun zat adiktif lainnya," kata Reza saat dikonfirmasi Republika pada Senin (2/12/2024).

Kedua, Reza meminta dicari tahu soal fantasi kekerasan yang ada pada diri MAS. Caranya dengan menelusuri informasi yang dikonsumsi MAS.

“Bicara tentang fantasi kekerasan, berarti relevan bagi kita untuk mencoba mengidentifikasi apa saja yang dia baca, situs apa saja yang dia kunjungi, film seperti apa saja yang dia saksikan, mimpi-mimpinya seperti apa," ujar Reza.

Reza meyakini penelusuran ini akan berbuah hasil pada cara MAS mengekspresikan diri. "Ini akan membantu memahami tentang bagaimana anak ini mengekspresikan atau membangun fantasi-fantasi tentang kekerasan," ujar Reza.

Ketiga, Reza menganjurkan menganalisa pola pengekspresian amarah pada MAS sekaligus bagaimana cara mengekspresikan amarah. Hal ini guna mengetahui perbedaan MAS dengan anak-anak lain.

"Apakah (ekspresinya) ada perbedaan dengan anak lain?" ujar Reza.

Keempat, Reza mengusulkan agar mengecek stabilitas MAS di lingkungan pendidikannya. Hal tersebut guna mengetahui masalah yang dialami MAS di sekolah seperti soal pelajaran, hubungan dengan guru, dan temannya.

"Apakah dia pernah di-DO, pernah tidak naik kelas, mengalami kesulitan belajar, dan seterusnya," ujar Reza.

Terakhir, Reza mendorong mencari tahu mengenai relasi sosialnya. Ini mencakup hubungan MAS dengan teman sebaya, teman sekolah, tetangga, dan keluarganya.

"Penelaahan terhadap kelima hal itu tadi, diharapkan dapat menyimpulkan faktor yang paling dominan yang melatarbelakangi perilaku nakal atau jahat dalam anak tersebut," ujar Reza.

Diketahui, MAS sudah diringkus oleh petugas keamanan perumahan dan diserahkan ke Polres Metro Jakarta Selatan. Dalam penyisiran tempat kejadian perkara (TKP) polisi menemukan pisau dapur dengan gagang kayu sebagai barang bukti.

Dalam aksi kejinya, MAS menghabisi nyawa ayah bernama Argadipa (40 tahun) dan neneknya Ruth Megawati (69 tahun). Sedangkan Ibu pelaku atas nama Mitha (40 tahun) terluka dalam kejadian itu dan sedang menjalani perawatan di rumah sakit.

Kejadian ini terungkap ketika petugas keamanan memperoleh informasi ada pembacokan di rumah Blok B6 Nomor 12. Petugas lalu mengecek lokasi mendapati Mitha bersimbah darah. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement