Sabtu 04 Nov 2023 13:28 WIB

Dubes Maroko Lepas Mahasiswa S2 PKU Masjid Istiqlal ke Universitas Qarawiyyin  

Masjid Istiqlal mempunyai program unggulan Pendidikan Kader Ulama

Peserta Program PKU Masjid Istiqlal berpose dengan Dubes Maroko untuk RI Ouadia Benabdellah bersama dewan pimpinan PKUMI.
Foto: Dok Istimewa
Peserta Program PKU Masjid Istiqlal berpose dengan Dubes Maroko untuk RI Ouadia Benabdellah bersama dewan pimpinan PKUMI.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Mahasiswa magister Program Pendidikan Kader Ulama Masjid Istiqlal (PKUMI) yang akan melangsungkan studi singkat (short course) di Maroko dilepas Duta Besar Maroko untuk Indonesia, Ouadia Benabdellah di Gedung Kedutaan Besar Maroko Kuningan Jakarta, Jumat (03/11/2023).  

Turut menemani mahasiswa, representasi pimpinan sekaligus Dewan Pengajar PKUMI, Prof  Ahmad Thib Raya (Direktur PKUMI), Dr Mulawarman Hannase (Manajer PKUMI), dan Dr Shalahuddin Ayyub (Dewan Pengajar/ Dosen). 

Baca Juga

Prosesi pelepasan dibuka dibuka langsung oleh sambutan Duta Besar Maroko, Ouadia Benabdellah. Ada beberapa hal yang dipesankan Dubes Maroko kepada mahasiswa peserta short course.

Dia mengapresiasi para pimpinan PKUMI yang sudah menginisiasi program untuk melahirkan ulama berlevel Internasional. 

Dia mengharapkan para mahasiswa bisa aktif berinteraksi dengan akademisi, ulama dan masyarakat di Maroko. 

Da meminta mahasiwa juga memanfaatkan secara optimal kesempatan belajar di dua lembaga besar, Majelis Ilmu Tertinggi Maroko dan Universitas Qarawiyyin, Ma’had Muhammad VI.

“Kesempatan belajar ini tentu sangat berharga sehingga bisa memberikan bekal berdakwah kelak sekembalinya ke Indonesia,” kata dia dalam keterangannya, Sabtu (4/11/2023). 

Perwakilan pimpinan PKUMI menjawab sambutan duta besar dengan mengutarakan beberapa poin pernyataan sebagai respons.

Baca juga: Semangka yang Jadi Simbol Perlawanan Rakyat Palestina Disebutkan dalam Alquran?

Direktur PKUMI, Prof  Ahmad Thib Raya, menyatakan  Program PKUMI adalah satu-satunya program yang cukup sukses merealisasikan upaya menggabungkan pendidikan keulamaan dan pendidikan formal dalam satu tarikan nafas dengan adanya dua ijazah yang akan diterima oleh para mahasiswa. 

Dia menyampaikan rasa terima kasih kepada duta besar karena telah menyambut  baik kedatangan mahasiswa serta mengapresiasi program short course yang akan dilaksanakan PKUMI. 

“Tentu kita senantiasa mempunyai keinginan untuk mengaktualisasikan program kerja sama ini secara berkelanjutan,” kata dia.  

Acara kemudian ditutup secara formal dengan penyerahan kenang-kenangan dari pihak PKUMI kepada kedutaan besar Maroko, serta diakhiri dengan sesi foto bersama. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement