Selasa 07 Nov 2023 07:07 WIB

Bersembunyi di Balik Ibadah, Tapi Tetap Korupsi 

Ada ancaman ketika kita mengambil hak orang lain.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Muhammad Hafil
Ilustrasi korupsi
Foto: Freepik
Ilustrasi korupsi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Dalam kehidupan ini sebagian orang tetap menjalankan ibadah dengan rutin, akan tetapi dirinya tetap melakukan kemaksiatan. Mereka tidak menganggap buruk perbuatannya.

Seperti dikutip dari buku Fiqih ASN dan Karyawan oleh Ustadz Ammi Nur Baits, Seorang anggota DPR yang sering makan suap menyampaikan prinsip hidupnya, bahwa semua bentuk pelanggaran suap, pungli, korupsi, dan seterusnya, semuanya bisa tertutupi dosanya dengan shalat dan tahajud. 

Baca Juga

“Sing penting ki shalat, rajin ngibadah, tahajud, kabeh beres.” (Yang penting itu shalat, rajin ibadah, tahajud, semua beres) Saya mendengar kalimat ini dari salah satu rekan kontraktor. Dia menyampaikan ucapan salah satu anggota DPRD yang menurutnya semua pelanggaran masalah dana negara bisa selesai dengan shalat dan tahajud. 

Pengalaman yang sama, saya pernah menyampaikan kajian tentang muamalah pegawai di sebuah instansi pemerintahan. Saya sampaikan tentang bahaya mengambil dana negara, uang haram, dan sejenisnya yang itu semua akan dipertanggungjawabkan di akhirat. Hingga suasana kajian sedikit tegang.