REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Israel dikecam karena berencana akan mengebom Kota Gaza di Palestina dengan nuklir. Hal ini diketahui karena pernyataan salah satu pejabat tinggi negaranya.
Bom nuklir atau bom atom adalah senjata pemusnah massal yang daya rusaknya bisa menghancurkan sebuah kota atau daerah di negara tertentu. Pada bom nuklir atau bom atom terjadi reaksi nuklir yang mempunyai daya ledak yang sangat tinggi.
Kampanye Internasional untuk Menghapuskan Senjata Nuklir atau The International Campaign to Abolish Nuclear Weapons (ICAN) menuliskan tentang sejarah bom nuklir dari tahun 1942 hingga 2006. Dalam sejarahnya, banyak negara yang membuat perjanjian penghapusan bom nuklir, tapi banyak juga yang diam-diam mengembangkan bom nuklir.
Bahkan, penggunaan bom nuklir oleh Amerika Serikat (AS) membuat ratusan ribu penduduk Jepang meninggal dunia. Pada tahun-tahun berikutnya, Israel ketahuan diam-diam mengembangkan nuklir ketika negara lain membuat kesepakatan tidak memngembangkan nuklir.
Dilansir dari laman icanw.org, berikut ini sejarah perkembangan nuklir dari awal sampai 2006.
Pada Agustus 1942, Proyek Manhattan didirikan di Amerika Serikat (AS). AS mendirikan Proyek Manhattan untuk mengembangkan senjata nuklir pertama.
Pada 16 Juli 1945, AS melakukan uji coba nuklir pertama. AS menguji senjata nuklir berkekuatan 15-20 kiloton di selatan Socorro, New Mexico. Tingkat radiasi di sekitar lokasi tetap 10 kali lebih tinggi dibandingkan radiasi latar alami.
Pada 6 Agustus 1945, AS menjatuhkan bom atom (sejenis bom nuklir) di Hiroshima. AS meledakkan bom uranium di Hiroshima, Jepang. Akibatnya lebih dari 140 ribu orang mati dalam beberapa bulan. Lebih banyak lagi yang meninggal karena penyakit yang berhubungan dengan radiasi.
Pada 9 Agustus 1945, bom kedua dijatuhkan di Nagasaki, Jepang. AS meledakkan bom plutonium di Nagasaki. Diperkirakan 74 ribu orang meninggal pada akhir 1945.
Pada 4 Januari 1946, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyerukan penghapusan senjata atom. Dalam resolusi pertamanya, Majelis Umum PBB menyerukan penghapusan total senjata nuklir dan membentuk komisi untuk menangani senjata nuklir.
29 Agustus 1949, Uni Soviet menguji bom nuklir pertamanya. Uni Soviet meledakkan senjata nuklir dengan kode nama First Lightning di Semipalatinsk, Kazakhstan. Uni Soviet (sekarang Rusia) menjadi negara kedua yang mengembangkan dan berhasil menguji perangkat nuklir.
3 Oktober 1952, Inggris menguji senjata nuklir di Australia. Inggris melakukan uji coba nuklir pertamanya di Kepulauan Montebello di lepas pantai Australia Barat. Kemudian melakukan serangkaian tes di Maralinga dan Emu Fields di Australia Selatan.
1 November 1952, Amerika menguji bom hidrogen pertama. Amerika meledakkan bom hidrogen pertama di Atol Enewetak di Kepulauan Marshall. Kekuatannya 500 kali lebih kuat dari bom Nagasaki.
1 Maret 1954, Amerika melakukan uji “Bravo” besar-besaran. Amerika meledakkan bom hidrogen berkekuatan 17 megaton “Bravo” di Bikini Atoll di Samudra Pasifik. Dampaknya mencemari kapal nelayan Jepang, Lucky Dragon dan penduduk Rongelap dan Utirik.
9 Juli 1955, Manifesto Russell – Einstein dikeluarkan. Bertrand Russell, Albert Einstein dan ilmuwan terkemuka lainnya mengeluarkan manifesto yang memperingatkan bahaya perang nuklir dan mendesak semua pemerintah untuk menyelesaikan perselisihan secara damai.
17 Februari 1958, kampanye perlucutan senjata Inggris terbentuk. Kampanye Perlucutan Senjata Nuklir di Inggris mengadakan pertemuan pertamanya. Lambang ikoniknya menjadi salah satu simbol yang paling dikenal luas di dunia.