Selasa 07 Nov 2023 19:14 WIB

BI Beberkan Penyebab Harga Beras Naik dan tak Turun-Turun

Pasokan beras saat ini ditopang oleh carry over stock panen raya.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Lida Puspaningtyas
Petani megayak padi di lahan persawahan di Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin (6/11/2023). Berdasarkan keterangan petani, saat ini harga gabah kering di tingkat petani naik hingga Rp750 ribu per kuintal. Nilai harga tersebut mengalami perubahan dari harga sebelumnya yang hanya Rp500 ribu. Kenaikan tersebut diakibatkan oleh pasokan panen padi yang berkurang karena faktor musim kemarau.
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Petani megayak padi di lahan persawahan di Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin (6/11/2023). Berdasarkan keterangan petani, saat ini harga gabah kering di tingkat petani naik hingga Rp750 ribu per kuintal. Nilai harga tersebut mengalami perubahan dari harga sebelumnya yang hanya Rp500 ribu. Kenaikan tersebut diakibatkan oleh pasokan panen padi yang berkurang karena faktor musim kemarau.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) mengungkapkan alasan di balik tingginya harga beras beberapa waktu terakhir ini. Deputi Gubernur BI Aida S Budiman mengatakan kenaikan harga beras yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir disebabkan terutama oleh penurunan pasokan beras.

"Ini akibat pola musiman masuknya siklus tanam padi dan produksi domestik yang lebih rendah dari target sebagai dampak kekeringan," kata Aida kepada Republika.co.id, Selasa (7/10/2023).

Baca Juga

Dia menjelaskan, pasokan beras saat ini ditopang oleh carry over stock panen raya dan panen gadu sebelumnya. Selain itu juga ditopang dari panen yang berlangsung terbatas di sebagian kecil daerah.

"Kondisi pasokan yang terbatas tersebut mendorong kenaikan harga gabah di tingkat petani maupun penggilingan," ucap Aida.

Dia menuturkan, harga gabah di tingkat petani pada Oktober 2022 menjadi Rp 6.851 per kilogram atau meningkat 5,16 peraen dari bulan sebelumnya. Sementara itu, harga gabah di tingkat penggilingan meningkat pada Oktober 2023 menjadi Rp 7.818 pwr kilogram atau meningkat 4,26 persen dari bulan sebelumnya.

Berdasarkan pemantauan harga Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PHIPS) dalam laman harga pangan BI per 3 November 2023, Aida menyebut beras medium mengalami kenaikan harga sebesar 1,43 persen secara bulanan. Aida menuturkan   secara rata-rata nasional harga beras medium menjadi Rp 13.900 per kilogram. Sementara itu, harga beras premium pada Oktober 2023 mencapai Rp 15.700 per kilogram atau meningkat sebesar 1,25 persen dari bulan sebelumnya.

Sebelumnya, pemerintah memutuskan untuk memperpanjang bantuan sosial pangan hingga Juni 2024 mendatang. Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan, diperpanjangnya penyaluran bansos pangan ini karena harga beras saat ini masih meningkat.

"Mengevaluasi soal bansos beras yang 10 kilogram, tadi sudah diputuskan, harusnya bansos beras itu sampai September, Oktober, November, diperpanjang Desember, kemudian Januari, Februari, lanjut sampai kuartal kedua 2024 pada Maret, April, Mei, Juni," jelas Zulkifli.

Dengan begitu, Zulkifli menegaskan bansos beras akan terus diperpanjang. Dia menuturkan hal tersebut dilakukan karrna harga beras tinggi dan belum turun lagi sehingga bantuan terus diperpanjang.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement