Kamis 09 Nov 2023 17:55 WIB

Menteri Spanyol Desak Komunitas Internasional Sanksi Israel

Ione Belarra mengecam pemimpin dunia yang berstandar ganda

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Spanish Social Rights and Agenda 2030 minister Ione Belarra during the press conference after the cabinet meeting held at Moncloa Palace in Madrid, Spain, 20 April 2021.
Foto: EPA-EFE/JUAN CARLOS HIDALGO
Spanish Social Rights and Agenda 2030 minister Ione Belarra during the press conference after the cabinet meeting held at Moncloa Palace in Madrid, Spain, 20 April 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Menteri Hak-Hak Sosial Spanyol, Ione Belarra mendesak komunitas internasional untuk memberikan sanksi kepada Israel, yang melakukan genosida terencana terhadap warga Palestina di Gaza, Belarra juga mengecam para pemimpin dunia karena bersikap standar ganda ketika menanggapi perang Rusia-Ukraina  dan perang Israel-Palestina. 

“Negara Israel harus mengakhiri rencana genosida terhadap rakyat Palestina. Mengapa kita bisa memberikan pelajaran tentang hak asasi manusia dalam konflik lain dan tidak di sini ketika dunia menyaksikannya dengan ketakutan? Kematian ribuan anak, para ibu-ibu berteriak putus asa karena menyaksikan pembunuhan anak-anaknya," ujar Belarra, dilansir Aljazirah, Rabu (8/11/2023).

Baca Juga

"Ada keheningan yang memekakkan telinga di banyak negara dan begitu banyak pemimpin politik yang bisa melakukan sesuatu. Saya berbicara tentang apa yang saya ketahui dengan baik, yaitu Uni Eropa. Tampaknya kemunafikan yang ditunjukkan oleh Komisi Eropa tidak dapat diterima," kata Belarra yang menyoroti standar ganda pemimpin Barat. 

Belarra menegaskan, Spanyol dan negara-negara lain harus memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel sebagai protes terhadap serangan mereka di Gaza. Belarra menyarankan agar Uni Eropa juga mengambil langkah cepat dalam kasus Israel, seperti reaksi mereka ketika perang di Ukraina meletus.

“Mereka bereaksi (atas perang Ukraina). Kami kehilangan kesempatan. Saat ini, kita bisa melakukan banyak hal, termasuk sanksi ekonomi terhadap Perdana Menteri Israel (Benjamin) Netanyahu sebagai penjahat perang dan lingkaran politiknya," ujar Belarra. 

Belarra berpendapat, politisi yang bertanggung jawab mendukung perang di Gaza harus dibawa ke Pengadilan Kriminal Internasional dan diadili karena menyetujui kampanye pengeboman yang menargetkan penduduk sipil. Menurutnya, ini adalah pelanggaran hak asasi manusia yang mencolok.

“Saya menuntut negara saya dan negara lain memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel. Saya pikir ini akan mengirimkan pesan politik yang tepat, yaitu kami tidak ingin ada hubungannya dengan penjahat perang seperti pemimpin ini,” kata Belarra.

“Kita harus bertindak dan kita harus lebih tegas meskipun faktanya (Israel) sangat kuat dan mempunyai teman-teman yang kuat," ujar Belarra.

Partai Belarra, Podemos, adalah mitra junior dalam pemerintahan koalisi sayap kiri Spanyol, yang dipimpin oleh Perdana Menteri sosialis, Pedro Sánchez. Spanyol menuntut pembebasan lebih dari 200 sandera yang disandera selama serangan Hamas dan menyerukan gencatan senjata. Mereka juga menyerukan bantuan kemanusiaan untuk disalurkan ke Gaza secepatnya. Menteri Luar Negeri Spanyol, José Manuel Albares, mengatakan kepada televisi Spanyol, RTVE bahwa Madrid akan melipatgandakan bantuan untuk masyarakat sipil menjadi 43 juta dolar AS. 

Perang Israel-Hamas mempolarisasi partai-partai politik di seluruh Eropa

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement