REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Elektabilitas capres Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto semakin kokoh berada di posisi teratas. Berdasarkan temuan survei Poltracking Indonesia periode 28 Oktober-3 November 2023, elektabilitas Prabowo melejit dan menggungguli capres Ganjar Pranowo dan Anies Rasyid Baswedan.
"Tren terbaru elektabilitas tiga capres menunjukkan Prabowo Subianto cenderung mengalami kenaikan," kata Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda dalam paparannya yang bertajuk Peta Politik Elektoral Pilpres 2024 Pasca Pendaftaran Resmi Pasangan Capres-Cawapres yang disiarkan secara daring di Jakarta pada Jumat (10/11/2023).
Tren elektabilitas Prabowo terus menunjukkan peningkatan jika dilihat dari survei Poltracking Indonesia sejak Juli 2023. Pada waktu itu, Prabowo berhasil menduduki peringkat pertama mengungguli Ganjar sekaligus Anies.
Tren kenaikan Prabowo sudah terlihat dari beberapa bulan menjelang pendaftaran resmi capres-cawapres. Pada Juli 2023, elektabilitas Prabowo berada di angka 37,5 persen, Ganjar meraih 35,9 persen, dan Anies 15,3 persen.
Kemudian, pada September 2023, elektabilitas Prabowo terus menguat mencapai 38,9 persen. Disusul Ganjar dengan 37,0 persen dan Anies di posisi buncit dengan 19,9 persen.
Pada survei terbaru periode November 2023, elektabilitas Prabowo melesat ke 41,7 persen atau naik sebesar 2,8 persen dibandingkan September 2023. Di sisi lain, elektabilitas Ganjar berada di angka angka 31,0 persen alias terkikis 6,0 persen dari bulan sebelumnya.
Adapun elektabilitas Anies menguat ke angka 25,7 persen atau naik sebesar 5,8 persen dari bulan sebelumnya. Hal itu semakin menunjukkan elektabilitas Prabowo semakin kokoh di peringkat teratas, sedangkan Ganjar dan Anies cenderung naik turun.
"Sementara itu, tren elektabilitas Ganjar Pranowo cenderung fluktuatif dengan kenaikan di bulan Juli 2023, lalu mengalami penurunan di bulan November 2023. Sedangkan Anies Baswedan juga cenderung fluktuatif, mengalami penurunan di Juli 2023, lalu mengalami kenaikan sejak deklarasi capres-cawapres pada awal September 2023," ujar Hanta.
Adapun survei Poltracking menggunakan metode wawancara tatap muka langsung dengan responden terpilih pada 28 Oktober-3 November 2023. Selain itu, survei ini menggunakan metode multistage random sampling dan melibatkan 1.220 responden dengan margin of error 2,9 persen serta tingkat kepercayaan di angka 95 persen.