Ahad 12 Nov 2023 06:51 WIB

Ustaz Abdul Somad: Cukup Jadi Manusia untuk Peduli Palestina

Ustaz Abdul Somad (UAS) sebut cukup menjadi manusia untuk peduli Palestina.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Bilal Ramadhan
Ustadz Abdul Somad (UAS). Ustaz Abdul Somad (UAS) sebut cukup menjadi manusia untuk peduli Palestina.
Foto: ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas
Ustadz Abdul Somad (UAS). Ustaz Abdul Somad (UAS) sebut cukup menjadi manusia untuk peduli Palestina.

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Ustaz Abdul Somad (UAS) menyerukan seluruh umat Islam agar bersatu membantu perjuangan saudara muslim di Palestina untuk merdeka dari penjajahan zionis Palestina. Menurut UAS, penderitaan yang tiada habis dirasakan rakyat Palestina harus menjadi alasan seluruh umat Islam bersatu

“Tak perlu menjadi muslim untuk peduli Palestina. Hanya cukup menjadi manusia untuk peduli Palestina,” kata UAS saat Tabligh Akbar penggalangan dana untuk Palestina di Masjid Raya An Nur, Pekanbaru, akhir pekan lalu.

Baca Juga

Uas menjelaskan kalimat yang ia sebutkan tidak perlu penafsiran apapun. Sebab, penderitaan yang dialami warga Palestina saat ini, buah hasil tindakan manusia yang tidak memanusiakan orang lain.

"Tidak perlu menjadi umat muslim, tapi cukup menjadi manusia, rasa peduli pasti muncul saat melihat anak-anak kecil mati dan bangunan hancur di Palestina karena serangan Israel,” ujar UAS.

Menurutnya, arti kepedulian terhadap sesama manusia adalah sifat yang manusiawi. Siapapun bisa membayangkan jika manusia tak lagi memiliki sifat manusiawi maka akan semakin dekat dengan kehancuran. 

Ustadz Abdul Somad menyebut ribuan umat muslim yang berkumpul di Masjid An Nur malam itu, bukan hanya sebatas dasar dari sifat manusiawi atas manusia lain di Palestina, tapi sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada Allah.

“Perkumpulan kita malam ini dapat menjadi saksi saat kita ditanya di akhirat, saat Israel menyerang Palestina, apa yang telah kita lakukan? Malam ini dapat menjadi saksi untuk menjawab pertanyaan itu nantinya,” ujar UAS.

UAS kemudian bercerita tentang sejarah hingga watak, tabiat Bani Israil (bangsa Israel) yang terekam dalam Alquran dan riwayat-riwayat yang mengisahkannya. Bagaimana perlakuan Bani Israil terhadap saudara kandungnya, bagaimana pengkhianatan Bani Israil terhadap nabi-nya, bagaimana fitnah Bani Israil untuk membunuh nabinya, dan bagaimana pendustaan Bani Israil terhadap Rasulullah SAW. Semua sejarah-sejarah itu menceritakan secara detail, bagaimana watak sesungguhnya Israel.

“Ketika Jerman meng-genosa (pemusnahan) orang Israel, mereka yang tersisa mengungsi ke banyak negara. Namun tak satupun ada negara yang mau menerima mereka. Tapi, Palestina lah yang bersedia menampungnya. Namun kini, pembunuhan dan pembantaianlah yang dilakukan Israel terhadap orang-orang yang dulu menyelamatkan mereka,” ucap UAS.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement