REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyatakan terdapat lebih dari 120 ribu mahasiswa telah mengikuti Program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) dari angkatan pertama hingga kelima.
“Dalam lima angkatan MSIB telah memfasilitasi lebih dari 120 ribu peserta untuk memperoleh pengalaman kerja dan kompetensi yang penting untuk persiapan karier mereka,” kata Kepala Program MSIB Kemendikbudristek Wachyu Hari Haji dalam keterangan di Jakarta, Ahad (12/11/2023).
MSIB salah satu program unggulan diselenggarakan Kemendikbudristek sebagai implementasi dari kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Program MSIB untuk mempersempit disparitas antara ketersediaan sumber daya manusia berkualitas dengan permintaan industri.
Hasil survei dan kajian dampak program menunjukkan alumnus MSIB memiliki kapasitas berpikir dan kompetensi kepemimpinan di atas rata-rata. Untuk pendaftaran akun mahasiswa Program MSIB angkatan ke-6 telah dimulai sejak 19 Oktober lalu hingga 15 Desember 2023 dengan kuota 45 ribu mahasiswa sebagai peserta magang maupun studi independen.
Bersamaan dengan pendaftaran, verifikasi dan validasi dokumen mahasiswa oleh perguruan tinggi juga akan dilangsungkan pada periode waktu yang sama. Selanjutnya, peserta akan mengikuti tahap seleksi dan offering oleh mitra dan bagi peserta terpilih akan mulai mengikuti MSIB pada pertengahan Februari 2024. Program ini dapat diikuti oleh mahasiswa jenjang D2, D3, D4, dan S1 dari perguruan tinggi negeri maupun swasta yang berada di bawah koordinasi Kemendikbudristek.
“Kami sudah menerima proposal dari instansi dan perusahaan di berbagai sektor yang akan bergabung pada pelaksanaan MSIB Angkatan 6,” kata Wachyu.
Dalam Program MSIB angkatan keenam terdapat sejumlah aspek baru yaitu terkait dengan digitalisasi dokumen Surat Rekomendasi (SR) dan Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM) yang menjadi salah satu syarat keikutsertaan mahasiswa dalam Program MSIB.