REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Wakil Ketua DPW Partai NasDem Jawa Barat, Idris Sandiya, berharap penetapan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), menjadi awal pemilu berkualitas.
"Kita ingin ke depan pemilu semakin berkualitas. Pemilu yang jujur dan adil, juga menjunjung tinggi perbedaan sekaligus persatuan. Tidak boleh ada pecah belah, apalagi hanya karena beda pilihan” kata Idris, dalam siaran pers, Selasa (14/11).
Penetapan pasangan capres-cawapres, kata dia, mesti dimaknai sebagai awal kompetisi yang fair. Pendukung pasangan capres-cawapres tak boleh saling menjatuhkan, menyebarkan berita bohong atau hoaks, serta melakukan hal negatif lainnya.
Calon legislatif daerah pemilihan Jawa Barat VI yang meliputi Kota Bekasi dan Kota Depok ini ingin semua pihak menjaga situasi kondusif, sehingga proses pesta demokrasi lima tahunan berjalan tanpa perpecahan.
"Jangan lagi ada istilah-istilah yang saling memecah belah, apalagi menjatuhkan pihak lain," kata dia.
Kepada aparat pemerintah, termasuk ASN, TNI, dan Polri, Idris meminta agar mereka tetap menjaga netralitas. Aparat pemerintah harus dapat bersama mengawal pemilu, sehingga tercipta situasi yang kondusif.
Lebih lanjut Idris juga mengingatkan poin-poin yang disampaikan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dalam HUT Ke-12 Partai NasDem. "Seperti yang dikatakan Pak Surya Paloh, seluruh kader mesti melakukan kerja nyata sebagai manifestasi gerakan perubahan untuk menjaga Indonesia," ujar Idris Sandiya.