Rabu 15 Nov 2023 00:44 WIB

Cegah Stunting dan Narkoba, Dokter-Dokter di Sukabumi Turun Gunung ke Kampus

Narkoba menjadi ancaman keberlangsungan bangsa.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Erdy Nasrul
Lima tersangka peredaran narkoba yang ditangkap polisi dihadirkan saat konferensi pers di Mapolres Kuningan, Selasa (14/11/2023).
Foto: Dok Republika
Lima tersangka peredaran narkoba yang ditangkap polisi dihadirkan saat konferensi pers di Mapolres Kuningan, Selasa (14/11/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Para dokter yang tergabung dalam Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Sukabumi menggagas acara IDI Goes to Campus. Upaya ini sebagai upaya memberikan literasi terkait kesehatan kepada para generasi muda khususnya dalam menekan kasus stunting.

Kegiatan IDI Goes to Campus dalam rangka HUT IDI ke-37 tersebut mengusung tema, " Memperkuat ikatan tradisi luhur bersatu dan mengabdikan untuk rakyat Indonesia dimulai dari kampus, ". Rangkain kegiatan mulai dengan talkshow, donor darah, dan pemeriksaan kesehatan, yang di gelar di Auditorium kampus Universitas Muhammadiyah Sukabumi (UMMI) Kota Sukabumi, Selasa (14/11/2023).

Baca Juga

'' Momen ini dalam rangka mendukung program pemerintah dalam menangani stunting,'' ujar Ketua IDI Kota Sukabumi Kote Noordhianta kepada wartawan, Selasa. Targetnya para remaja termasuk mahasiswa yang nantinya akan menjadi ibu, memahami pentingnya kesehatan.

Harapannya kata Kote, acara IDI goes to campus ini akan terus berlanjut. Sebab ini bagian dari kontribusi IDI dalam membantu masyarakat.

Kote menuturkan, para mahasiswa menjadi sasaran edukasi mengenai pentingnya menjaga kesehatan dalam melahirkan generasi yang berkualitas. Sebab, mereka akan menjadi pemimpin di masa depan.

" Saya mengapresiasi kegiatan ini selain dari pada tugas pokok mereka sebagai dokter menjaga kesehatan masyarakat, juga meningkatkan literasi kepada kaum muda, memberikan wawasan keilmuan terkait kesehatan," ujar Pj Wali Kota Sukabumi Kusmana Hartadji yang hadir dalam acara tersebut. Sehingga memberikan kebermanfaatan kepada orang lain.

Khususnya kata Kusmana, dalam membantu program pemerintah bagaimana menurunkan angka stunting. Terlebih, peserta kegiatan adalah wanita karena calon ibu ke depannya.

Semoga lanjut Kusmana, kasus stunting menurun. Dalam kesempatan serupa digelar pula sosialisasi bahaya narkoba, psikotropika, dan zat adiktif (Napza) yang juga menjadi fokus Kota Sukabumi.

'' Dengan edukasi ini, kegiatan negatif akan terus dihindari oleh para kaum muda,'' ungkap Kusmana. Harapannya akan lahir generasi terbaik yang terbebas stunting dan napza.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement