REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wanita Syarikat Islam (WSI) menyelenggarakan pelatihan kader dakwah yang diikuti oleh Pengurus Pusat dan DPW Wilayah DKI, Jabar, dan Banten di Jakarta, Sabtu (11/11/2023).
Salah satu narasumber, Ustazah Qothrunnada menjelaskan hal pokok dalam berdakwah. Seperti yang diketahui tugas berdakwah jelas ada dalam Surat Ali Imran ayat 110, yakni
كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ ۗ وَلَوْ آمَنَ أَهْلُ الْكِتَابِ لَكَانَ خَيْرًا لَهُمْ ۚ مِنْهُمُ الْمُؤْمِنُونَ وَأَكْثَرُهُمُ الْفَاسِقُونَ
"Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia (selama) kamu menyuruh (berbuat) yang makruf, mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah...."
Menurut Ustazah Qothrunnada kebaikan disampaikan dari lini terkecil yaitu keluarga. Dan tugas kita sebagai da’i adalah mengajak untuk kebaikan.
"Berdakwah di keluarga dengan mendidik anak-anak pada masanya. Menyampaikan ajaran islam tidak dengan cara yang konvensional, dikemas dengan indah, dengan cara yang modern menggunakan teknologi,"ujar dia dalam siaran pers yang diterima Republika, Rabu (15/11/2023).
Selain itu berdakwah harus berkonsep agar tepat sasaran, konten-kontennya harus semenarik mungkin, berseni supaya mudah diterima. Misalnya melalui tiktok dengan durasi yang beragam.
Dalam berdakwah di kalangan milineal juga memiliki tantangan tersendiri. Seorang da'i harus siap mental dan niat yang kuat.
"Terutama lebih menyiapkan mental ketika berdakwah melalui media sosial,"ujar dia.
Sebelumnya, Ketua Umum PP WSI Prof. Dr. Valina Singka Subekti, M.Si., mengatakan pelatihan kader dakwah WSI untuk menargetkan kaum milenial yg mempunyai ciri-ciri yang khas, sehingga harus mudah diterima.
"Mereka sangat kritis, suka pada perubahan, berorientasi pada teknologi, tetapi mudah bosan,"ujar dia.