REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor memanggil keluarga yang memviralkan isu ambulans disembunyikan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Leuwiliang, Kabupaten Bogor. Setelah diklarifikasi, ternyata di RSUD Leuwiliang tidak ada masalah tersebut.
Hanya saja, saja video yang beredar di media sosial dengan narasi salah sudah terlanjur viral. Bupati Bogor Iwan Setiawan mengaku, sudah melalukan klarifikasi kepada semua pihak. Mulai dari petugas kebersihan, petugas keamanan, hingga direktur RS, yang hasilnya dinyatakan tidak ada ambulans yang disembunyikan.
"Kemarin saya rapat, saya udah minta kepada camat datengin keluarga yang kemarin viral, konfirmasi dan klarifikasi masalahnya apa," kata Iwan di Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (14/11/2023).
Menurut Iwan, setelah diklarifikasi dari dua belah pihak, dapat disimpulkan bahwa masalah ambulans itu sebenarnya tidak hanya. Namun, ia memperkirakan, hal itu terjadi karena ada kepanikan dari keluarga pasien yang merekam kejadian itu dan memviralkannya dengan narasi berbeda.
"Udah saya perintahkan ke camat. Laporannya sudah datang dan tidak ada masalah itu," ucap Iwan.
Dia menyebut, sebenarnya yang terjadi adalah keluarga pasien korban kecelakaan saat itu, tidak sabar menunggu aturan dan standar operasional prosedur (SOP) yang berlaku di RSUD Leuwiliang. Dia juga sangat menyayangkan berita yang beredar hanya sepotong-sepotong.
"Kalau yang marah-marah, saya juga sedang ngecek apakah marah-marah karena nunggu lama. Tau sepotong-sepotong dari beritanya. Secara komprehensif dari bagian manajemen dan lain sebagainya tidak begitu. Saya juga minta tolong kepada teman-teman untuk dikonfirmasi," jelas politikus Partai Golkar itu.
Sebelumnya, diberitakan video cekcok antara keluarga pasien dan pihak RSUD Leuwiliang gara-gara dugaan ambulans disembunyilan, viral di media sosial. Dalam narasi yang dibuat oleh akun X @bogorfess_, disebutkan bahwa ada pasien koma yang membutuhkan ambulans, namun mobil ambulans diduga disembunyikan di gudang RSUD Leuwiliang.
Manajemen RSUD Leuwiliang pun mengklarifikasi, peristiwa yang terjadi adalah keluarga membawa pasien ngotot ingin membawa ke RS rujukan sendiri, meski pihak RSUD sudah menjelaskan prosedur rujukan agar pasien dibawa dengan aman.
Pasien tersebut datang pada Kamis (9/11/2023) petang WIB, diantar seorang temannya pascakecelakaan lalu lintas. Pasien diterima oleh petugas IGD dalam keadaan sadar dan dapat berkomunikasi, bukan koma seperti yang dinarasikan di media sosial.