REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Bencana kekeringan melanda di berbagai wilayah di Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor pun bersama instansi terkait telah mendistribusikan air bersih ke 118 desa di 27 kecamatan di Kabupaten Bogor yang terdampak kekeringan.
Air bersih tersebur disalurkan berdasarkan permohonan kebutuhan air bersih yang masuk ke BPBD. Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bogor, Asep Sulaeman, mengatakan, saat ini, pihaknya menyalurkan air menggunakan 16 unit mobil tangki bantuan dari Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar), PDAM, dan PMI Kabupaten Bogor.
Asep pun mengajak semua pihak, khususnya kepala desa, lurah, hingga camat harus berperan aktif dalam memenuhi kebutuhan air bersih warganya. Dari laporan yang diterima Republika.co.id, warga Kampung Wangun Jaya, Desa Ciaruteun Ilir, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor mengalami kesulitan air bersih selama dua bulan terakhir.
Merespons hal tersebut, Asep mengaku, pihaknya akan memenuhi setiap permohonan air bersih yang masuk ke BPBD. "Terkait informasi itu, tentunya peran aparat di desa atau kecamatan harus lebih aktif (melapor ke BPBD). Kami akan memenuhi setiap permohonan air yg masuk ke kami," kata Asep kepada Republika.co.id di Kabupaten Bogor, Jumat (8/9/2023).
Dikonfirmasi terpisah, Camat Cibungbulang Agung Surachman Ali, mengatakan, dari hasil verifikasi di lapangan dengan Pemerintah Desa Ciaruteun Ilir, memang ada beberapa wilayah yang mengalami kekeringan. Namun, warga sudah mendapat bantuan air bersih dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor.
"Hasil kroscek dengan Ciaruteun Ilir, memang ada beberapa wilayah yg mengalami kekeringan, tapi sudah dapat bantuan dari pemda," kata Agung.
Disinggung apakah BPBD akan mengirim air bersih tambahan menyikapi aduan warga Desa Ciaruteun Ilir, Agung mengaku, akan mengupayakannya. Tentu saja, pihaknya perlu melihat kondisi cuaca ke depan, karena Kecamatan Cibungbulang pada Kamis (7/9/2023), diguyur hujan lebat.
"Prinsipnya, apabila ada warga yang bermohon, kita upayakan untuk fasilitasi kepada instansi terkait. Kita lihat situasi cuaca ke depan dan permintaan warga, apakah masih membutuhkan atau tidak," kata Agung.
Sementara itu, Bupati Bogor Iwan Setiawan, meminta masyarakat lebih proaktif dalam menyampaikan informasi kebutuhan air bersihnya. Dia juga berpesan warga bisa meminta langsung kepada kepala desa dan camat sembari tetap kedua belah saling berkomunikasi.
"Kades dan camat saya minta buka link-nya, komunikasi, nanti langsung ke BPBD kita kirim. Kadesnya harus aktif biar langsung ke camatnya kasih informasi. Kadesnya juga harus cepat menghubungi dan ini kita siap," kata Iwan.