REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Maraknya remaja usia sekolah yang disinyalir akan melakukan aksi tawuran dengan menggunakan senjata tajam, kian meresahkan warga Kota Semarang.
Untuk kesekian kalinya, aparat kepolisian di wilayah Kota Semarang mengamankan sekelompok remaja yang diduga akan melakulan aksi tawuran.
Yang terbaru aparat penegak hukum Polsek Gayamsari mengamankan 10 orang remaja yang diduga akan melakukan aksi tawuran dengan menggunakan senjata tajam.
Para remaja ini diamankan petugas fungsi piket jajaran Polsek Gayamsari di Jalan Karangingas Barat, wilayah Kelurahan Siwalan, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang.
Dari tangan mereka, polisi mengamankan sejumlah senjata tajam dari berbagai jenis, seperti celurit, pedang, serta gesper yang telah dimodifikasi sedemikian rupa untuk senjata.
Kapolsek Gayamsari, Kompol Hengky Prasetyo mengatakan, tindakan kepolisian ini diambil setelah polisi menerima informasi melalui SOS Presisi Comand Center (PCC) aplikasi Libas.
"Pada Jumat dini hari sekitar pukul 02.30 WIB, kami menerima laporan dari masyarakat melalui SOS PCC terkait adanya sekelompok remaja yang diduga akan melakukan tawuran," jelasnya.
Berdasarkan laporan ini, petugas fungsi piket segera mendatangi lokasi dan mengamankan 10 orang remaja, di Jalan Karangingas Barat.
Ke-10 remaja ini masing-masing berinisial MRS (15), BC (18), IA (19), RDS (18), MM (17), FF (15), FS (17), HD (18), PT (18), serta RF (22) yang tak lain adalah warga di sekitar lokasi.
Setelah dilakukan pemeriksaan, jelas Hengky, anggota fungsi piket Polsek Gayamsari mengamankan dua buah senjata tajam senis celurit, sebilah pedang serta gesper.
"Mereka selanjutnya dibawa ke Mapolsek Gayamsari untuk dimintai keterangan dan juga dilakukan langkah-langkah pembinaan oleh anggota kami," ungkapnya.
Kapolsek menambahkan, terkait maraknya para remaja usia sekolah yang diamankan karena membawa senjata tajam, memang menjadi perhatian aparat kepolisian.
"Karena aksi tawuran dengan menggunakan senjata tajam sangat membahayakan dan juga kian meresahkan masyarakat," tegas dia.