Senin 20 Nov 2023 09:20 WIB

Penyandang Diabetes Lebih Berisiko Alami Kanker Kolorektal, Apa Solusinya?

Peningkatan risiko terjadi pada penyandang diabetes yang tidak pernah jalani skrining

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Friska Yolandha
Diabetes (ilustrasi)
Foto: republika
Diabetes (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyandang diabetes memiliki risiko 47 persen lebih tinggi untuk terkena kanker kolorektal bila dibandingkan dengan individu tanpa diabetes. Untuk menekan risiko tersebut, penyandang diabetes dianjurkan untuk menjalani pemeriksaan kolonoskopi secara berkala.

Temuan ini diungkapkan dalam sebuah studi yang dipublikasikan pada JAMA Network Open Melalui studi ini, tim peneliti menganalisis data kesehatan dari 54.597 partisipan. Sebanyak 25.992 partisipan merupakan penyandang diabetes tipe 2 dan 28.605 sisanya bukan penyandang diabetes.

Baca Juga

Selama studi berlangsung, sebanyak 289 penyandang diabetes tipe 2 terdiagnosis dengan kanker kolorektal. Selain itu, sebanyak 197 nonpenyandang diabetes juga terdiagnosis dengan kanker kolorektal.

Hasil studi menunjukkan bahwa penyandang diabetes tipe 2 berisiko 47 persen lebih tinggi terhadap kanker kolorektal dibandingkan non penyandang diabetes. Peningkatan risiko ini tampak semakin signifikan pada penyandang diabetes tipe 2 yang tidak pernah menjalani skrining kolonoskopi dan pada partisipan yang baru terdiagnosis dengan diabetes.

"Diabetes tipe 2 merupakan tipe diabetes yang paling umum, dan kita tahu bahwa penyandang diabetes tipe ini lebih berisiko terhadap beberapa jenis kanker, termasuk kanker kolon, kandung kemih, payudara, hati, dan pankreas," lanjut dokter spesialis kanker dari City of Hope, Dr Sudarsan Kollimuttathuillam, yang tak terlibat dalam studi, seperti dilansir Medical News Today pada Ahad (19/11/23).

Menurut Dr Kollimuttathuillam, diabetes tipe 2 dan kanker kolorektal memiliki faktor risiko yang sama yaitu obesitas. Sejumlah studi telah menunjukkan bahwa kelompok usia muda yang memiliki tubuh gemuk atau obesitas memiliki risiko lebih tinggi terhadap kanker kolorektal.

"Lemak berlebih dan peradangan merupakan pemicu untuk kedua penyakit, dan penumpukan lemak bisa mendorong bertumbuhnya tumor sekaligus resistensi insulin, sehingga dapat berujung pada terjadinya kanker dan diabetes tipe 2," tambah Dr Kollimuttathuillam.

Individu yang sudah terdiagnosis....

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement