Selasa 21 Nov 2023 22:12 WIB

Sifat-Sifat dalam Diri Seorang Pemimpin yang Disebutkan Alquran

Alquran menyebutkan sifat-sifat seorang pemimpin.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Muhammad Hafil
. Ilustrasi Alquran
Foto: Republika.co.id
. Ilustrasi Alquran

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Sifat-sifat seorang pemimpin (khalifah) di dalam Islam seyogyanya merujuk pada anjuran syariat. Para ulama memberikan penjabaran serta klasifikasi mengenai sifat-sifat yang elok bagi seorang pemimpin.

Pakar Ilmu Tafsir Prof Quraish Shihab dalam buku Membumikan Alquran menjabarkan mengenai apa itu khalifah (pemimpin) dan juga bagaimana sifat-sifatnya. Al Tabrasi dalam tafsirnya, kata Prof Quraish, mengemukakan bahwa kata “imam” mempunyai makna yang sama dengan khalifah.

Baca Juga

Hanya saja, kata “imam” digunakan untuk keteladanan sebab ia terambil dari kata yang mengandung arti “depan” yang berbeda dengan khalifah yang terambil dari kata “belakang”. Hal ini berarti dapat diperoleh informasi tentang sifat-sifat terpuji dari seorang khalifah dengan menelusuri ayat-ayat yang menggunakan kata “imam”.

Dalam Alquran, kata Prof Quraish, kata imam terulang sebanyak tujuh kali dengan makna yang berbeda-beda. Namun kesemuanya bertumpu pad aarti sesuatu yang dituju dana tau diteladani. Arti-arti tersebut sebagai berikut:

Pertama, pemimpin dalam kebajikan. Yakni pada Surat Al Baqarah ayat 124 dan Al Furqan ayat 74.

Kedua, kitab amalan manusia. Yakni pada Surat Al Isra ayat 71.

Ketiga, Al Lawh Al Mahfudz. Yakni pada Surat Yasin ayat 12.

Keempat, Taurat. Yakni pada Surat Hud ayat 17 dan Al Ahqaf ayat 12.

Kelima, jalan yang jelas. Yakni pada Surat Al Hijr ayat 79.

Sehingga dari makna-makna tersebut dapat terlihat hanya dua ayat yang dapat dijadikan rujukan persoalan yang sedang dicari jawabannya. Yakni Surat Al Baqarah ayat 124 dan Surat Al Furqan ayat 74. Prof Quraish menjelaskan, Surat Al Furqan ayat 74 hanya mengandung permohonan untuk dijadikan imam (teladan) bagi orang-orang yang bertakwa.

Sehingga hanya Surat Al Baqarah ayat 124 lah yang diharapkan dapat memberikan informasi. Pada ayat tersebut, Nabi Ibrahim AS dijanjikan untuk dijadikan imam dan ketika beliau bermohon agar kehormatan ini diperoleh pula oleh anak cucunya, Allah SWT menggarisbawahi suatu syarat. Yakni ‘La yanalu ahdiya az zhalimin/Janji-Ku ini tidak diperoleh oleh orang-orang yang berlaku aniaya’.

Keadilan adalah lawan dari penganiayaan. Dengan demikian, dari ayat di atas dapat ditarik sifat-sifat seorang pemimpin, yakni sifat adil, baik terhadap diri, keluarga, manusia dan lingkungan, maupun kepada Allah SWT.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement