Kamis 23 Nov 2023 03:15 WIB

MER-C Pastikan 3 WNI Relawan Selamat, Masih Berada di RS Indonesia

MER-C langsung bisa berkomunikasi dengan salah seorang relawan

Relawan MER-C
Foto: Dok Istimewa
Relawan MER-C

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Presidium organisasi kemanusiaan MER-C, Sarbini Abdul Murad, mengatakan tiga warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi relawan di Rumah Sakit Indonesia di Gaza utara selamat dan saat ini masih berada di rumah sakit tersebut.

Pernyataan itu membantah kabar penangkapan dua dari tiga relawan oleh Pasukan Pertahanan Israel (IDF). Adapun tiga relawan yang bertugas di RS Indonesia adalah Fikri Rofiul Haq, Reza Aldilla Kurniawan, dan Farid Zanzabil Al Ayubi.

Baca Juga

Saat konferensi pers di Jakarta, Rabu (22/11/2023), Sarbini mengungkapkan bahwa MER-C sekitar pukul 17.30 WIB mendapat kabar dari sumber mereka dan langsung bisa berkomunikasi dengan salah seorang relawan, Reza.

"Kami sempat berbicara dengan mereka dan Reza mengatakan bahwa mereka saat ini sedang berada di RS Indonesia di Gaza, dalam kondisi sehat dan selamat," kata Sarbini.

Sarbini menuturkan bahwa saat ini ketiga tiga WNI sedang menunggu proses evakuasi ke selatan bersama dengan 600 warga lainnya yang juga sedang menunggu evakuasi tersebut.

Sarbini menceritakan bahwa sebelumnya pada Rabu sekitar pukul 14.45 WIB pihaknya sempat menerima informasi terkait penangkapan dua relawan WNI, sedangkan satu tidak diketahui lokasinya.

Israel meluncurkan serangan roket terhadap RS Indonesia di Gaza utara pada Senin (20/11) hingga menyebabkan 12 orang tewas dan beberapa lainnya luka-luka.

Pemerintah Indonesia telah mengecam keras serangan Israel ke RS tersebut karena merupakan pelanggaran nyata terhadap hukum humaniter internasional.

Indonesia juga mendesak semua negara, terutama yang memiliki hubungan dekat dengan Israel, agar menggunakan pengaruh dan kemampuan mereka guna mendesak Israel agar menghentikan kekejamannya.

Pekan lalu, Israel juga menyerang RS Al Shifa dan menuding kelompok Hamas Palestina memiliki pusat komando bawah tanah yang tersembunyi di bawah fasilitas medis tersebut.

Tudingan itu dibantah oleh kelompok perlawanan Palestina tersebut. Lebih dari 13.000 korban di Gaza meninggal dunia akibat bombardemen Israel sejak 7 Oktober 2023. Sementara itu, jumlah korban jiwa di pihak Israel tercatat 1.200 orang.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement