Kamis 23 Nov 2023 20:36 WIB

Kesedihan Mendalam Bupati Bandung Dadang Supriatna Kehilangan Sang Guru

Bagi Dadang KH Asep Jamaludin merupakan sosok kiai yang istimewa.

Bupati Bandung Dadang Supriatna merasakan duka mendalam atas kepergian Dr KH Asep Jamaludin yang merupakan gurunya.
Foto:

REPUBLIKA.CO.ID, KABUPATEN BANDUNG -- Innalilahi wainnailaihi roji'un. Kabar duka menyelimuti masyarakat Kabupaten Bandung. Ketua Tanfidziyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PC NU) Kabupaten Bandung, Dr KH Asep Jamaludin MAg, tutup usia, Kamis (23/11/2023).

Kesedihan tidak hanya dirasakan kaum Nahdhiyin Kabupaten Bandung. Orang nomor satu di Kabupaten Bandung, Bupati Dadang Supriatna pun tak luput merasakan duka mendalam atas kepergian Dr KH Asep Jamaludin yang merupakan gurunya.

Baca Juga

"Innalilahi wainnailaihi roji'un. Terus terang saya sangat kaget dengan kepergian beliau yang sangat cepat dan tiba-tiba," ujar Bupati Bandung Dadang Supriatna, Kamis (23/11/2023).

Orang nomor satu di Kabupaten Bandung itu mengaku sangat kehilangan sosok guru yang sangat bersahaja dan dikenal tawadhu atau rendah hati tersebut. Baginya, KH Asep Jamaludin merupakan sosok kiai yang istimewa dan memiliki tempat tersendiri di hatinya.

"Beliau adalah guru saya. Beliau adalah guru kita semua. Beliau bukan hanya kiai, namun beliau seorang negarawan yang selalu berfikir dan ingin berkontribusi untuk kemajuan Kabupaten Bandung," ungkap Bupati mengenang sosok KH Asep Jamaludin.

Selain dikenal sebagai Ketua Tanfidziyah PCNU Kabupaten Bandung, KH Asep Jamaludin juga merupakan Pengasuh Pondok Pesantren Al Husaeni Ciparay. Sebagai Ketua Tanfidziyah PCNU Kabupaten Bandung, sosok KH Asep Jamaludin sangat dihormati dan berpengaruh di Kabupaten Bandung maupun di Jawa Barat. Sosoknya pun sangat dikenal di kalangan pesantren maupun para kiai dan santri NU.

Kang DS, sapaan akrab Bupati Bandung Dadang Supriatna, mengaku memiliki banyak kenangan manis bersama KH Asep Jamaludin. Setiap pertemuan dengan Kiai Asep, menurutnya, begitu berkesan dan penuh ketakdziman.

Ia mengaku masih tak menyangka sosok guru yang dikaguminya itu begitu cepat dipanggil oleh Sang Kholik. Padahal, Kang DS mengaku baru bertemu dengan KH Asep Jamaludin, beberapa waktu lalu.

"Saya terakhir bertemu beliau di rumahnya. Waktu itu saya bersilaturahmi sekalian solat Jumat di Pesantren Al Husaeni, pesantren yang diasuhnya. Saya waktu itu ngobrol cukup lama di rumah beliau," kenang Kang DS.

Pesan sang guru ...

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement