Jumat 24 Nov 2023 06:38 WIB

Preview Jerman Vs Spanyol, Pembuktian Dua Filosofi Besar Sepak Bola di Piala Dunia U-17

Lima bulan lalu, Jerman juara Euro U-17 2023, sedangkan Spanyol hanya ke semifinal.

Penjaga gawang Timnas Spanyol Raul Jimenez (kanan) berlatih dalam latihan resmi jelang pertandingan babak perempat final Piala Dunia U-17 2023 di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Kamis (23/11/2023). Timnas Spanyol akan menghadapi Timnas Jerman pada Jumat (24/11/2023) di Jakarta International Stadium (JIS).
Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Penjaga gawang Timnas Spanyol Raul Jimenez (kanan) berlatih dalam latihan resmi jelang pertandingan babak perempat final Piala Dunia U-17 2023 di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Kamis (23/11/2023). Timnas Spanyol akan menghadapi Timnas Jerman pada Jumat (24/11/2023) di Jakarta International Stadium (JIS).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tatkala bertanding di Jakarta International Stadium, Jumat ini pukul 15.30 WIB, baik Jerman maupun Spanyol sama-sama memburu gelar juara Piala Dunia U-17 perdana mereka. Lima bulan lalu, Jerman menjuarai Euro U-17 2023, sedangkan Spanyol hanya sampai semifinal setelah dijegal Prancis. 

Namun, dalam babak kualifikasi Euro U-17 itu, Jerman dan Spanyol pernah bertemu pada Maret. Spanyol menang 4-3 berkat gol bunuh diri bek kanan Jerman Eric Da Silva Moreira.

Baca Juga

Penampilan terbaik Matador Muda dalam Piala Dunia U-17 adalah empat kali runner up dalam kurun waktu 1991-2017, sedangkan Tim Panser satu kali mencapai runner up pada 1985.

Jerman selalu menang dalam empat pertandingan Piala Dunia U-17 2023 sejauh ini, tapi mereka sering agak kesulitan mengembangkan permainan saat menghadapi tim-tim ngotot berorientasi menekan seperti Meksiko dan Amerika Serikat yang sebenarnya bisa menjadi ujian sebelum menghadapi Spanyol.

Spanyol sendiri menjadi tim terakurat dalam menyalurkan bola dibandingkan dengan tim mana pun dalam turnamen ini. Mereka memenangi tiga dari empat pertandingan terdahulunya, sedangkan satunya lagi berakhir seri kala ditantang Uzbekistan dalam fase grup.

Walaupun ini pertemuan antara dua tim junior, partai ini boleh disebut pembuktian untuk dua filosofi sepak bola yang berbeda.

Penampilan tim muda Spanyol sepanjang Piala Dunia U-17 2023 merepresentasikan filosofi tiki-taka yang sudah merasuk semua tingkatan sepak bola Spanyol, termasuk U-17 mereka.

Faktanya, pelatih Jose Maria Lana setia memasang formasi 4-3-3 sepanjang Piala Dunia U-17 di Indonesia ini. Spanyol U-17 memang mempraktikkan tiki-taka yang diadopsi La Roja sejak 2006 ketika tim seniornya ditukangi Luis Aragones.

Tiki-taka menekankan umpan-umpan pendek dan sentuhan satu dua (one-two touch) untuk mempertahankan penguasaan bola selama mungkin. Dengan cara ini, Spanyol mendominasi permainan dengan penguasaan bola rata-rata tinggi yang sering di atas 70 persen.

Selama Piala Dunia U-17 2023 Spanyol adalah tim yang paling lama menguasai bola dengan proporsi dan tingkat efektivitas tertinggi. Pola 4-3-3 yang dipasangnya membuat Spanyol bisa menerapkan filosofi itu dengan lebih mudah lagi.

Sebaliknya...

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement