REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Bos Amazon Jeff Bezos dikenal punya persaingan ketat dengan CEO SpaceX, Elon Musk. Kendati pernah disindir Musk sebagai ‘penggila’ eksplorasi ruang angkasa, kini justru roket Blue Origin milik Bezos dipilih Badan Antariksa dan Penerbangan Amerika Serikat (NASA) untuk misi ke Planet Mars ketimbang roket Falcon Heavy milik Musk.
NASA mengumumkan akan mengirim dua pesawat ruang angkasa ilmiah ke Planet Merah dengan menggunakan roket Blue Origin New Glenn pertama pada Agustus 2024. Ini menjadi sebuah kontrak yang bernilai 20 juta dolar AS atau sekitar Rp 312 triliun.
Perusahaan SpaceX milik Musk awalnya akan membawa muatan NASA dengan roket Falcon Heavy pada bulan Oktober tahun ini, bersamaan dengan misi Psyche milik NASA, yang menuju asteroid. Namun, Falcon Heavy tidak menempatkannya pada lintasan yang tepat untuk dimasukan ke orbit Mars.
Sehingga pengumuman ini muncul tidak lama setelah roket Starship milik Musk yang ingin digunakan untuk mengangkut awak ke bulan dan Mars, meledak dalam upaya peluncuran kedua.
Sepasang pesawat ruang angkasa identik yang membentuk misi Escape and Plasma Acceleration and Dynamics Explorer (ESCAPADE) NASA akan menumpang roket Blue Origin New Glenn yang belum terbukti, masing-masing membawa tiga eksperimen untuk menyelidiki efek angin matahari pada magnetosfer planet.
“Dengan menggunakan tingkat jaminan misi yang lebih rendah dan praktik terbaik komersial untuk meluncurkan roket, kontrak yang sangat fleksibel ini membantu memperluas akses ke luar angkasa melalui biaya peluncuran yang lebih rendah,” tulis pejabat NASA dalam pernyataan tentang ESCAPADE, dikutip dari Daily Mail, Jumat (24/11/2023).
NASA telah menurunkan pengorbit, pendarat, dan penjelajah, yang terbaru pada tahun 2020 dengan penjelajah Perseverance dan helikopter Ingenuity. Keputusan NASA ini merupakan babak terbaru dalam persaingan antariksa miliarder antara Musk dan Bezos. Pada awal tahun ini masing-masing perusahaan memenangkan kontrak terpisah bernilai miliaran dolar dengan NASA untuk pergi ke bulan.
Namun Blue Origin menjadi perusahaan luar angkasa swasta pertama yang dikontrak NASA untuk pergi ke Mars. Peluncuran tersebut kemungkinan akan dilakukan pada Agustus 2024, menurut seorang pejabat badan tersebut pada pertemuan pada hari Senin.
NASA mungkin mengambil risiko besar dengan mengirimkan muatan antarplanet ke New Glenn, karena Blue Origin belum pernah melakukan uji peluncuran roket tersebut.
“Harga kontrak akan mencerminkan tingkat risiko ini,” kata Bradley Smith, direktur Kantor Layanan Peluncuran NASA, pada pertemuan Komite Eksplorasi Manusia dan Operasi Dewan Penasihat NASA pada hari Senin, menurut laporan SpaceNews.com.
ESCAPADE ditetapkan sebagai misi 'kelas D', yang berarti misi ini memiliki prioritas yang relatif rendah untuk keseluruhan strategi NASA. Penetapan ini juga berarti bahwa proyek tersebut memiliki signifikansi nasional yang rendah hingga menengah dan harus berbiaya rendah.
“Kami bersedia mengambil sedikit risiko dengan harga dan model jaminan misi yang mencerminkan risiko tersebut,” kata Smith, menurut Space News.
Hal ini sangat sesuai dengan anggaran misi ESCAPADE yang hanya sebesar 79 juta dolar AS.
Masih harus dilihat apakah New Glenn akan siap diluncurkan pada bulan Agustus tahun depan. Pada 2021, perusahaan mengumumkan menargetkan kuartal keempat tahun 2022 untuk peluncuran perdana New Glenn.
Hingga artikel ini diterbitkan, roket tersebut masih belum dapat terbang. “Tentu saja ada beberapa kendala jadwal yang terkait dengan kedatangan New Glenn,” kata Smith.