Sabtu 25 Nov 2023 07:38 WIB

Unika Atmajaya Kukuhkan Guru Besar ke-28

Industri manufaktur komposit polimer khususnya komposit GFRP di Indonesia kian pentin

Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya kembali mengukuhkan Guru Besar di tahun 2023, yaitu Prof Djoko Setyanto, Guru Besar bidang Ilmu Mekanika Material dari Fakultas Teknik di Ruang Serbaguna, Kampus BSD, Tangerang, Jumat (25/11/2023).
Foto: dokpri
Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya kembali mengukuhkan Guru Besar di tahun 2023, yaitu Prof Djoko Setyanto, Guru Besar bidang Ilmu Mekanika Material dari Fakultas Teknik di Ruang Serbaguna, Kampus BSD, Tangerang, Jumat (25/11/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya kembali mengukuhkan Guru Besar di tahun 2023, yaitu Prof Djoko Setyanto, Guru Besar bidang Ilmu Mekanika Material dari Fakultas Teknik, pada Jumat (24/11/2023), bertempat di Ruang Serbaguna, Kampus BSD, Tangerang.

Prosesi pengukuhan Guru Besar dibuka oleh Rektor Unika Atma Jaya, Dr. Agustinus Prasetyantoko, dan dipimpin oleh Ketua Dewan Guru Besar Unika Atma Jaya, Prof. Aloisius Agus Nugroho.

"Apa yang dikembangan Prof Djoko Setyanto bersama dengan Fakultas Teknik diharapkan dapat berkontribusi meningkatkan peran industri manufaktur menjadi penting kembali," ungkap Rektor Unika Atma Jaya, Dr Agustinus Prasetyantoko.

Dengan ini secara resmi Unika Atma Jaya menambah jumlah anggota Dewan Guru Besar menjadi 28 Guru Besar tetap. Diharapkan dapat menjadi penyemangat dosen-dosen tetap lainnya di Unika Atma Jaya untuk bisa melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi dan berjuang untuk menjadi Guru Besar.

Dihadiri keluarga dan kolega, Prof  Djoko Setyanto menyampaikan Orasi Ilmiah dengan judul 'Industri Manufaktur Material Komposit Polimer di Indonesia Menjadi Tuan Rumah di Negeri Sendiri'.

Peran Perguruan Tinggi

Industri manufaktur komposit polimer khususnya komposit GFRP di Indonesia kian penting seiring dengan perkembangan konstruksi di Indonesia, hal ini menunjukan kemajuan dan pencapaian bangsa dalam inovasi, keberlanjutan dan pertumbuhan ekonomi. Industri Manufaktur Material Komposit Polimer di Indonesia wajib menjadi tuan rumah di negara sendiri, industri nasional memiliki kelebihan dibandingkan pelaku industri dari manca negara.

Kemampuan memberikan layanan keinjiniringan dengan kecepatan penyediaan material, dan perawatan yang cepat dan akurat sesuai karakteristik kebutuhan lokal menjadi satu kelebihan yang dimiliki pelaku industri nasional. Selain itu juga kemampuan untuk proaktif dengan menawarkan produk-produk baru tanpa harus menunggu permintaan dari pengguna menjadi kelebihan yang ditawarkan.

Untuk mendorong kemajuan industri manufaktur material komposit polimer di Indonesia, Perguruan Tinggi berperan untuk mengembangkan tenaga ahli yang terampil. Dengan membina bakat melalui pendidikan dan program pelatihan serta lokakarya pengembangan keterampilan. Hal ini tidak hanya memperkuat sumber daya manusia di industri ini tetapi juga berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi Indonesia secara keseluruhan.

"Perguruan Tinggi berperan nyata untuk membantu industri manufaktur komposit nasional agar mampu mengatasi tantangan-tantangannya dan sekaligus mampu memanfaatkan peluang pasar,” ungkap Guru Besar bidang Ilmu Mekanika Material, Prof Djoko Setyanto, dalam orasi ilmiah Pengukuhan Guru Besar Unika Atma Jaya.

Menyadari peran penting pendidikan dalam membentuk masa depan industri manufaktur material komposit polimer, kolaborasi secara aktif harus dilakukan dengan universitas sebagai pusat penelitian untuk mendorong inovasi, pengembangan keterampilan, dan praktik berkelanjutan.

Kemitraan dengan institusi pendidikan tinggi mendorong inisiatif penelitian kolaboratif. Melalui kerja sama yang erat dengan dosen dan mahasiswa di perguruan tinggi, industri manufaktur mendapatkan akses terhadap teknologi mutakhir dan kemajuan ilmu pengetahuan, sehingga memungkinkan pengembangan material komposit polimer inovatif yang mampu menjawab kebutuhan pasar yang terus berkembang.

Dengan adanya kolaborasi perguruan tinggi dan industri, kurikulum yang ada di Fakultas Teknik, Unika Atma Jaya menjadi lebih adaptif untuk memastikan bahwa program pendidikan tinggi selaras dengan kebutuhan industri. Upaya kolaboratif ini memastikan bahwa lulusan dibekali dengan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk berkontribusi secara efektif pada sektor manufaktur komposit polimer saat memasuki dunia kerja.

Pengalaman praktis dan langsung dalam industri, tidak hanya meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang aplikasi dunia nyata tetapi juga berfungsi sebagai sumber tenaga kerja untuk sektor komposit polimer. Fakultas Teknik, Unika Atma Jaya dalam upaya kolaboratif ini, bekerja sama dengan mitra industri untuk mendorong keunggulan dan inovasi lulusannya dalam sektor manufaktur.

Temuan dan inovasi yang berguna akan terlahir dari dunia nyata yang ditekuni terus menerus. Inovasi yang terus dilahirkan di dalam perusahaan akan menjadikan perusahaan tersebut mampu bertahan dan bahkan mengembangkan bisnisnya.

"Menjadi tuan rumah di negeri sendiri dan tidak takut bersaing dengan perusahaan asing telah menjadi kenyataan yang senyata-nyatanya. Hal ini tidak hanya berlaku bagi industri manufaktur komposit polimer, namun juga berlaku bagi industri lainnya," ungkap Prof Djoko Setyanto.

Unika Atma Jaya sebagai perguruan tinggi berkomitmen untuk meningkatkan kembali peran industri manufaktur melalui riset dan inovasi yang didorong oleh Fakultas Teknik. Ini menjadi kontribusi konkret Unika Atma Jaya terhadap kemajuan bangsa.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement