REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala pelatih ganda putra pelatnas Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Aryono Miranat menyoroti masalah kepercayaan diri ganda putra Indonesia saat tampil di China Masters 2023.
Indonesia menurunkan lima pasangan andalannya di turnamen BWF Super 750 itu, yaitu Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin, dan Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan.
Namun, dari kelima wakil yang diturunkan, Merah Putih tak dapat menempatkan satu pun wakilnya di semifinal dan laju terbaik diperoleh Leo/Daniel dan Pramudya/Yeremia yang menembus perempat final.
"Secara umum penampilan para pemain ganda putra di turnamen China Masters 2023 kembali kepada masalah kepercayaan diri yang perlu ditingkatkan karena hal itu berakibat langsung kepada penampilan pemain," kata Aryono memberikan evaluasi kepada ganda putra Indonesia, dikutip dari keterangan resmi PBSI, Sabtu (25/11/2023).
Aryono mengatakan, masalah kepercayaan diri ini berimbas kepada permainan anak-anak asuhnya yang tidak stabil di mana pada satu pertandingan dapat bermain bagus tetapi di pertandingan lainnya tidak dapat menampilkan performa yang sama. "Dari kepercayaan diri yang tidak stabil tersebut, konsistensi penampilan di lapangan juga bisa tidak stabil. Bisa bagus, juga bisa kurang bagus," jelas dia.
Mantan pebulu tangkis Indonesia era 1990-an itu juga mengatakan, masalah kepercayaan diri turut berimbas pada pertahanan anak-anak asuhnya yang buruk karena tidak dapat mengembalikan pukulan lawan dengan baik. Juga, berakibat pada banyaknya kesalahan sendiri yang dibuat anak-anak asuhnya sehingga lawan memetik angka dengan mudah.
Oleh karena itu, kata Aryono, kepercayaan diri anak-anak asuhnya perlu ditingkatkan untuk menghindari kesalahan yang sama pada turnamen-turnamen selanjutnya.
"Selain itu dari sisi pertahanan sebenarnya sudah bagus, tetapi masih kurang rapat. Ini yang harus ditingkatkan dan juga unforced error-nya perlu dikurangi. Semua itu akibat rasa percaya dirinya tidak konsisten yang membuat kontrol permainan dan ketenangannnya juga tidak stabil. Kekurangan-kekurangan inilah yang yang perlu ditingkatkan lagi," tegas Aryono.