REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- X, jejaring sosial yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter, biasanya menghasilkan uang paling banyak pada bulan-bulan terakhir tahun ini. Sebab, merek meningkatkan kampanye iklan mereka untuk musim belanja liburan.
Namun, menurut The New York Times, laporan pendapatan perusahaan untuk kuartal ini mungkin terlihat berbeda dari biasanya. Berdasarkan dokumen internal The Times, lebih dari 100 merek dan jenis pengiklan lain, seperti kandidat politik, telah sepenuhnya menghentikan sementara iklan mereka di situs web.
Sementara lainnya sedang mempertimbangkan untuk membatalkan kampanye mereka. Jika pengiklan tidak kembali lagi, X bisa kehilangan pendapatan iklan hingga 75 juta dolar AS tahun ini.
Dokumen-dokumen tersebut dilaporkan untuk melacak bagaimana X akan terpengaruh oleh merek-merek yang meninggalkan situs webnya, termasuk merek-merek pertama yang menghentikan iklan mereka tak lama setelah cuitan kontroversial Elon Musk. Tak lama setelah dia mengunggah cuitannya, pengawas media Media Matters menerbitkan laporan yang menampilkan iklan di situs web tersebut tepat di sebelah konten antisemit.
Sebagai tanggapan, X mengajukan gugatan terhadap organisasi tersebut dengan menuduh secara sadar dan jahat membuat gambar berdampingan yang menggambarkan postingan pengiklan di platform media sosial X Corp di samping konten Neo-Nazi dan konten pinggiran nasional kulit putih.
X mengatakan dalam keluhannya bahwa Media Matters sengaja menciptakan lingkungan untuk menampilkan iklan dari beberapa pengiklan terbesar di platform tersebut di samping konten yang ekstrem.
CEO perusahaan Linda Yaccarino membela X dalam sebuah postingan dan mengatakan bahwa hanya dua pengguna yang melihat iklan Apple di samping konten yang tidak menyenangkan di platform. Salah satunya adalah Media Matters. Organisasi tersebut menyebut tuntutan hukum X sembrono dalam pernyataannya dan berharap dapat menang di pengadilan.
IBM, Apple dan Disney termasuk di antara merek-merek yang dengan cepat menarik iklan dari X setelah insiden tersebut. Menurut laporan The Times, Airbnb telah menghentikan iklan senilai lebih dari satu juta dolar AS di X dan Netflix telah menarik tiga juta dolar AS dalam bentuk iklan.