Senin 27 Nov 2023 20:46 WIB

Tiga Mahasiswa Keturunan Palestina Ditembak di AS

Penyidik menduga serangan ini kejahatan bermotif kebencian.

Rep: Lintar Satria/ Red: Muhammad Hafil
Islamofobia (ilustrasi)
Foto: Bosh Fawstin
Islamofobia (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,VERMONT --- Pihak berwenang Amerika Serikat mengatakan kepolisian dan agen federal mencari seorang pria bersenjata yang melukai tiga orang mahasiswa keturunan Palestina di Burlington, Vermont. Penyidik menduga serangan ini kejahatan bermotif kebencian.

Dalam pernyataannya kepolisian Burlington mengatakan seorang pria dengan pistol menembak tiga korban di jalanan dekat University of Vermont. Kemudian pelaku melarikan diri.

Baca Juga

Polisi mengatakan dua korban merupakan warga negara AS dan korban ketiga pemukiman legal AS. Semuanya berusia 20 tahun. Polisi menambahkan dalam serangan itu dua korban memakai kafiyeh, selendang hitam-putih yang menjadi ciri khas Palestina.

Organisasi advokasi pro-Palestina, Institute for Middle East Understanding mengatakan para korban berbicara dalam bahasa Arab saat serangan terjadi. Lembaga non-profit tersebut juga mengatakan pelaku menghina para korban sebelum melepas tembakan. Polisi mengatakan pelaku melepas empat tembakan tanpa mengatakan apa pun.

Penembakan ini terjadi saat insiden anti-Islam dan anti-semit dilaporkan melonjak tajam setelah konflik Israel-Hamas pecah sejak 7 Oktober lalu.

"Dalam momen yang penuh dengan tuduhan ini, tidak ada seorang pun yang dapat melihat kejadian ini dan tidak menduga ini mungkin merupakan kejahatan yang dimotivasi kebencian," kata Kepala Polisi Burlington, Jon Murad, dalam pernyataannya, Senin (27/11/2023).

"Saya sudah berkomunikasi dengan penyidik federal dan mitra kejaksaan untuk bersiap jika ini terbukti," kata Murad.

Ia menambahkan kini penyelidikan fokus pada mencari pelaku.

"Adanya indikasi penembakan ini bermotif kejahatan sangat mengerikan dan kemungkinan akan menjadi prioritas kepolisian," kata Walikota Burlington Miro Weinberger.

Lembaga advokasi American-Arab Anti-Discrimination  Committee (ADC) mengatakan dalam pernyataan bersama keluarga para korban meminta pihak berwenang menyelidiki penembakan ini sebagai kejahatan kebencian.  

"Lonjakan sentimen anti-Arab dan anti-Palestina yang kami alami tidak pernah terjadi sebelumnya, dan ini contoh lain kebencian berubah menjadi kejahatan," kata Direktur Eksekutif ADC Nasional Abed Ayoub.

Keluarga mengidentifikasi para korban sebagai Hisham Awartani, mahasiswa Brown University di Rhode Island, Kinan Abdel Hamid mahasiswa Haverford College di Pennsylvania dan Tahseen Ahmed yang berkuliah di Trinity College di Connecticut.

Keluarga mereka mengatakan ketiganya lulusan Ramallah Friends School, sekolah swasta Quaker di daerah pendudukan Tepi Barat. Dua mahasiswa sedang berkunjung ke rumah keluarga mahasiswa ketiga di Burlington selama liburan Thanksgiving.

Polisi mengatakan ketiganya masih dalam perawatan medis, dua orang dengan luka tembak di bagian tubuh bagian atas dan satu orang tertembak di bagian bawah.

"Dua orang dalam keadaan stabil, sementara satu orang mengalami luka yang jauh lebih serius," kata polisi. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement