Rabu 29 Nov 2023 17:36 WIB

Kemenkop UKM Sebut UMKM Harus Ambil Peluang di Ekosistem EV

UMKM bisa turut terlibat dalam penyediaan rantai pasok kendaraan listrik.

Red: Lida Puspaningtyas
Guna penguatan UMKM dan pengembangan industri sepeda motor listrik lokal serta peningkatan TKDN, Kementerian Koperasi dan UKM berkolaborasi dengan SMESCO Indonesia, Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik (AISMOLI) dan Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (HIPPINDO) menyelenggarakan Inabuyer EV Expo 2023, Rabu (29/11/2023).
Foto: Republika/Iit Septyaningsih
Guna penguatan UMKM dan pengembangan industri sepeda motor listrik lokal serta peningkatan TKDN, Kementerian Koperasi dan UKM berkolaborasi dengan SMESCO Indonesia, Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik (AISMOLI) dan Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (HIPPINDO) menyelenggarakan Inabuyer EV Expo 2023, Rabu (29/11/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) menilai pelaku UMKM harus dapat mengambil peluang usaha dalam ekosistem kendaraan listrik khususnya produksi dalam negeri yang diprediksi akan semakin meluas pada 2030.

“UMKM harus dapat mengambil peluang tersebut dan menjadi bagian dari ekosistem bisnis dan rantai pasok produksi kendaraan listrik dalam negeri,” kata Sekretaris Deputi Bidang UKM KemenKopUKM Koko Haryono dalam acara Inabuyer EV Expo 2023 di Gedung Smesco Indonesia, Jakarta, Rabu (29/11/2023).

Baca Juga

SesDepUKM Koko menyampaikan pemerintah senantiasa mendorong akselerasi pengembangan electric vehicle (EV) atau kendaraan listrik di tanah air. Sederet upaya juga telah dilakukan, antara lain melalui penyusunan peta jalan pengembangan EV, pemberian berbagai insentif, hingga pengembangan ekosistem EV di Indonesia.

Berdasarkan laporan International Renewable Energy Agency (IRENA) dan Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), jumlah kendaraan listrik diproyeksi sebanyak 20 juta unit pada 2030 dan diperkirakan terus meningkat hingga 2050.