REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Serangan terhadap kaum Muslim di negara-negara non-Muslim, terutama Barat, melonjak. Belakangan serangan Islamofobia melonjak tinggi dipicu dengan adanya perang genosida Israel terhadap Palestina.
Jerman memiliki populasi Muslim terbesar kedua di Eropa Barat setelah Prancis dengan total penduduk lebih dari 84 juta jiwa. Di antara hampir 5,5 juta penduduk Muslim di negara tersebut, tiga juta diantaranya berasal dari Turki.
Berikut rangkuman jumlah serangan Islamofobia di Jerman sepanjang 2023, dilansir di Anadolu Agency, Jumat (1/12/2023).
BACA JUGA: Genosida Israel Picu Lonjakan Islamofobia di Jerman
1. Serangan ke masjid
Terdapat 124 serangan terhadap umat Islam dan masjid di seluruh Jerman hanya dalam 90 hari pertama di tahun 2023. Rata-rata yang mengkhawatirkan terjadi lebih dari satu serangan dalam sehari, hal ini sebagaimana angka yang diungkapkan dalam sesi tanya jawab parlemen Jerman.
Jumlah tersebut mencakup kasus intimidasi serta vandalisme dan perusakan properti lainnya di rumah ibadah.
2. Serangan fisik dan verbal
Kepolisian Jerman mencatat sebanyak 258 kejahatan Islamofobia pada paruh pertama tahun 2023 telah terjadi. Menurut angka yang dirilis pemerintah, kasus-kasusnya termasuk kejahatan kebencian, surat ancaman, serangan verbal dan fisik, dan vandalisme atau kerusakan properti.
3. Tren yang meningkat
Dalam beberapa tahun belakangan, Jerman menjadi salah satu negara di Eropa yang mengalami peningkatan rasialisme dan Islamofobia yang dipicu oleh propaganda kelompok neo-Nazi dan sayap kanan AfD. Yakni dengan mengeksploitasi krisis pengungsi dan upaya menanamkan ketakutan kepada imigran.
Menurut data terbaru, polisi mencatat 610 kejahatan kebencian Islamofobia pada 2022 di seluruh negeri. Kemudian, sekitar 62 masjid diserang antara Januari hingga Desember tahun lalu. Setidaknya 39 orang terluka akibat kekerasan anti-Muslim.
4. Lonjakan Islamofobia akibat sentimen perang Israel-Palestina
Menurut laporan kantor anti-diskriminasi Muslim Jerman telah terjadi 81 serangan terhadap masjid sejak awal tahun ini. Hampir setengahnya terjadi setelah peristiwa Badai Al-Aqsha oleh Hamas kepada Israel pada 7 Oktober 2023. Tak hanya itu, serangan fisik dan verbal juga kerap dialami umat Muslim Jerman yang mana jumlahnya belum dapat dikalkulasi.