Jumat 01 Dec 2023 20:12 WIB

Di Acara Mukernas III, Kiai Maruf Amin: Pilihan Terserah Kalian, Jangan Bawa MUI  

Kiai Maruf Amin mengingatkan netralitas MUI dalam Pemilu 2024

Rep: Fauziah Mursyid / Red: Nashih Nashrullah
Wakil Presiden KH Maruf Amin saat menghadiri Musyawarah Kerja Nasional III Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Mercure, Ancol, Jakarta, Jumat (1/12/2023).
Foto: Republika/Fauziah Mursid
Wakil Presiden KH Maruf Amin saat menghadiri Musyawarah Kerja Nasional III Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Mercure, Ancol, Jakarta, Jumat (1/12/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI), Prof kH Ma’ruf Amin kembali menegaskan Majelis Ulama Indonesia (MUI) harus netral secara kelembagaan. 

Kiai Ma’ruf menekankan agar MUI tidak dibawa-bawa dalam mendukung pasangan calon tertentu di Pemilu Presiden 2024. 

Baca Juga

"Saya ingatkan tetap MUI sebagai lembaga harus netral, tapi kalau kalian misalnya mau memilih, mau condong ke kanan, itu urusan kalian secara pribadi, tetapi jangan membawa MUI," ujar Kiai Ma'ruf yang juga ke para pengurus MUI dalam acara Musyawarah Kerja Nasional III MUI di Mercure, Ancol, Jakarta, Jumat (1/12/2023). 

Kiai Ma'ruf meminta agar para pengurus tetap menjaga MUI sebagai lembaga yang netral dalam Pemilu. Hal ini dalam rangka menjaga keutuhan umat saat ini. Sebab, jika MUI ikut condong ke salah satu calon, akan memicu keterbelahan umat. 

"Seperti saya katakan, soal pilihan itu amrun, syakhshiyun qolbiyun, perkara hati, sifatnya personal, nggak usah cerita ke yang lain, itu soal hati. Tapi bagaimana memainkan MUI di dalam rangka pemilihan umum, itu harus membawa sikap netral, menjaga keutuhan umat. Kalau tidak ini kita khawatirkan terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan," ujarnya. 

Dalam kesempatan itu, Kiai Ma'ruf juga menekankan agar Mukernas III MUI kali ini, MUI terus meningkatkan perkhitmadan kepada umat maupun bangsa. Karenanya, sebagai bentuk khitmad kepada bangsa, MUI harus memainkan perannya dalam menjaga Tanah Air. 

Baca juga: Mengapa Allah SWT Mengutuk Kaum Yahudi Menjadi Kera? Ini Tafsir Surat Al-Baqarah 65

Khususnya dalam kondisi bangsa yang akan menyelenggarakan Pemilu, MUI harus hadir untuk mencegah adanya perpecahan.

"Supaya MUI mengambil peran dalam rangka menjaga Tanah Air hifzul wathan daripada hal-hal yang bisa menimbulkan terjadinya perpecahan, permusuhan, saling kebencian muncul sehingga ini tidak terjadi. Walaupun misalnya berusaha untuk menang tapi menang secara fair, secara baik, secara tidak menimbulkan hal-hal yang bisa merusak persatuan," ujarnya.  

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement